Hijab Pelacur

Donto Hade
Chapter #18

delapan belas | Mulai Diserang Efek Negatif Dampak dari Klarifikasi Fiktif

Dunia masih berputar bukan? Pasti kita banyak yang tidak menyadari hal ini. Yang lebih kita sadari adalah pergeseran waktu dari pagi, siang, sore hingga malam. Dalam hitungan jam dan menit. Sementara detik sering kali tak berpengaruh untuk dihitung. Mungkin akan sangat berarti bagi mereka yang bertarung dalam kompetisi. Sekian detik saja akan sangat penting.

Terkadang kita menjadi makhluk paling egois. Memberlakukan semua apa yang bersumber dari kita itu adalah sesuatu yang baik dan akan kita lawan kalau saja ada yang membantahnya. Jangankan untuk mempertahankan sesuatu yang benar-benar memang benar, sesuatu yang kita sadari keliru bahkan salah juga kita suka melakukan pembelaan.

Kerap kita menjadi pribadi yang tampak keras untuk membela diri. Padahal itu tak pantas dilakukan. Kerap juga kita dengan sengaja merendahkan diri, dengan sikap yang sengaja tanpa filter berperan menjadi manusia yang benar-benar menunjukkan kehinaannya. Bodoh masih bisa dimaklumi, tapi pintar bila hanya untuk membodohi?

"Aku berdosa lagi. Ini lebih parah," Sinsin berjalan melambat. Dia seolah ingin mengadu. Tapi tak ada yang mau mengerti. Bahkan Banyu, lelaki yang ia harapkan bisa mengayominya kini justru seakan memperdayanya.

Ya. Ide gila ini berawal dari Banyu. Dia yang merencanakan Sinsin menjadi seorang artis. Dengan segala skenarionya. Banyu memang sudah memahami dunia hiburan. Sudah lama dia berkecimpung dengan dunia keartisan. Kalau belum ada yang tahu, Banyu pernah menjadi pemain piguran beberapa sinetron tanah air. Tapi dia tidak begitu menikmatinya, ia lebih menyenangi dunia malam dengan menjadi seorang DJ. Sehingga Banyu wajar kalau dia paham trik permainan dunia keartisan. Banyak yang booming bukan karena prestasi. Membuat viral dengan sebuah kontens saja sudah bisa dijadikan modal untuk menjadi popular.

"Woles saja, Queen. Jangan dipikirin. Ustadz itu orangnya baik. Jika ada reaksi negatif dari dia. Tinggal minta maaf dengan penyelesaian jalur kekeluargaan. Gampang. Kalau seandainya membawa-bawa hukum, kita tinggal serang saja dengan opini Ustadz abal-abal. Karena Ustadz yang mumpuni itu Ustadz yang mudah memaafkan. Bahkan dicacimaki juga seorang Ustadz akan tetap berbesar hati," Banyu sungguh mempercayai kesucian akhlak ulama dengan begitu apresiatif.

"Kamu yang buat akun media sosialku bukan?" tanya Sinsin tanpa semangat.

Banyu tersenyum. "Iya. Kamu butuh promosi. Itu salah satu ajang mencari uang, Queen! Kita harus memanfaatkan ketenaranmu."

Lihat selengkapnya