Suatu ketika, Niar menghadiri rukyah massal yang rutin diselenggarakan di pesantren putri. Acara tersebut, didatangkan langsung para Roqi' dari kalangan ustadz. Sejumlah puluhan pengurus santriwati ikut serta memantau dan menangani pasien santri yang dirukyah.
Banyak kasus di dalam setiap acara rukyah rutin pesantren. Terkadang rukyah dari penyakit medis dan non medis. Ada juga gangguan sihir. Ada juga rukyah dari penyakit hati dan jiwa. Tak disangka, Niar pertama kali mengikuti sesi rukyah di pesantren, bahkan ini pertama kali ia dirukyah dalam seumur hidup.
"Pak Ustadz, kenapa saya istiqomah ibadah, tapi terkena gangguan syetan?" tanya Niar.
Ustad perukyah menjawab, "Syetan akan selalu mengganggu manusia setiap saat. Jika dirasa gangguan semakin sering, maka rukyah ini perlu dilakukan rutin juga. Setiap kasus berbeda."
"Tidak jarang, para santri yang ada di sini, awalnya dari pasien rukyah. Kemudian ingin bertaubat dan sekalian belajar ilmu agama, jadilah santri atau santriwati di Nurul Hikmah."
Niar manggut-manggut.
"Keluhan kamu, sering melihat penampakan sejak awal menjadi santri di sini ya?" kali ini, Ustadzah Fath ikut mendampingi proses rukyah untuk Niar.
Niar mengangguk ringan, "Iya, Mbak. Sejak hari pertama di pesantren, saya mengalami hal-hal gangguan ghoib."
Setelah beberapa jam mengantri, tiba jadwal ia dirukyah secara intensif.
"Apa gangguan ini, terjadi sejak kamu nyantri, atau sudah sering kamu mengalami di rumah, sebelum jadi santri?" tanya Ustadz.
"Semenjak di sini, Pak Ustadz. Belum pernah kejadian aneh-aneh ketika saya masih tinggal di rumah," jawab Niar.
Seorang Ustadz lain, menghampiri Niar setelah selesai merukyah santriwati. Juga Ibu Nyai dari Pengasuh Pesantren.
"Bagaimana keadaan kamu, Niar?" tanya Bu Nyai. Justru dijawab Ustadzah Fath.
"Kemarin Niar pingsan sampai Shubuh, ditemukan santriwati lain," kata Ustadzah Fath.
Ibu Nyai menyentuh dahi Niar, agak demam, terlihat pucat dan sakit kondisinya.
"Coba dirukyah dulu, Ustadz," pinta Bu Nyai pada dua ustadz perukyah, yakni Ustadz Fajri dan Ustadz Hasan yang memimpin proses rukyah untuk Niar.
"Baik, Bu Nyai," jawab mereka.
Dimulai surah Al-Fatihah, Surah 3 Qul, dan Ayat Kursi. Kemudian dilanjut ayat-ayat tertentu dari Al-Baqarah. Hampir setengah jam, namun tidak ada tanda-tanda Niar berdampak apa-apa. Dia hanya diam duduk. Mendengarkan bacaan rukyah.
"Apa yang kamu rasakan selama dibacakan rukyah?" tanya Ustadz Fajri, berhenti dulu sesaat.
Niar menggeleng pelan.