Diva tersayang,
Mama masih ingat saat melahirkanmu di usia yang tak lagi muda, empat puluh dua tahun ....
Mama berjuang semampu dan sekuatnya untuk melahirkanmu ke dunia.
Mendengar tangismu adalah kebahagiaan untuk Mama.
Hingga kamu pun tumbuh menjadi gadis juwita.
Selalu menjadi pelipur lara dalam setiap ketidakberdayaan Mama.
Jangan kamu pikir Mama tidak tahu, betapa kerasnya kamu berusaha membuat Mama bahagia dan bangga. Semata demi mengalihkan rasa yang Mama derita.
Kekerasan hatimu kadang membuat Mama merasa bersalah, Nak ....
Diva, permata hati Mama.
Tidak ada satu pun yang Mama rindukan selain saat-saat bersamamu.
Berada di dekatmu, merasakan napasmu, merengkuh tubuhmu, menyuapimu, menyeka air matamu, dan menguatkanmu pada saat tersulit sekalipun.
Mama tahu kamu pergi meninggalkan Mama untuk menggapai segala cita dan cinta yang pernah kita gaungkan bersama. Mama mengerti kamu hanya ingin berbuat sesuatu demi hidup Mama dan juga kamu.
Mama tidak pernah menyesal melepasmu pergi, Diva. Tapi, sejak kamu pergi setelah menamatkan kuliah, hanya kesepian yang setiap hari Mama rasakan. Jauh di lubuk hati Mama, sejujurnya tak pernah bisa jauh darimu, tapi cita-citamu lebih berharga, Nak. Mama tidak ingin mematikan nyalanya yang membara.
Maafkan Mama, Diva, mungkin selama kita bersama, Mama belum sepenuhnya membahagiakanmu. Belum mampu melakukan yang terbaik hingga kamu harus berjuang lebih keras untuk hidupmu. Mama hanya bisa menguatkan dan menyemangatimu untuk segala yang Mama tak mampu.
Terima kasih atas segala pengorbanan dan cinta Diva untuk Mama. Diva telah melakukan segalanya, bahkan lebih dari yang Mama duga. Lanjutkanlah perjalananmu berkeliling dunia, Nak.
Rasakanlah Mama selalu hadir di setiap langkahmu. Jika kamu rindu Mama, pandangilah langit yang membentang. Mama akan selalu menyertai di mana pun kamu berada.
Sekali lagi Mama minta maaf. Mungkin setelah Diva pulang kita tak sempat bersua. Tapi, Mama yakin, ada Mama yang selalu abadi di hati Diva. Jaga diri, Sayang. Jangan lupa pesan Mama untuk selalu berada di jalan Allah. Tiada satu pun tempat kita bergantung selain kepada-Nya. Percayalah.