HIJRAH SELENA

Anshaa
Chapter #4

Selena baik?!

Sinar matahari pagi masuk kedalam kamar selena melalui celah-celah jendela, selena pun tebangun dari tidurnya. Matanya sembab akibat menangis dengan waktu yang cukup lama. Ia pergi ke dapur mengambil es batu untuk mengompres wajahnya agar mengurangi sembab diwajahnya. Dan lagi, rumahnya sudah sepi tanpa adanya orang tua selena karena mereka sudah berangkat bekerja. Setelah selesai mengompres wajahnya, selena pergi kembali ke kamarnya. Sebenarnya selena tidak berniat untuk masuk sekolah tapi selena selalu kepikiran dengan omongan orang tuanya yang akan memindahkan selena ke pondok, selena jadi ingin masuk agar orang tuanya tidak jadi memindahkannya.

Seperti biasanya selena pergi mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Selena memakai riasan yang agak sedikit tebal agar menutupi sembabnya, ini baru pertama kali selena memakai riasan karena wajah polos selena saja sudah memancarkan kecantikan. Meskipun selena memakai riasan sedikit tebal, namun riasan tersebut tetap terlihat natural di wajah putih mulus selena. Selena berangkat tanpa memakan sarapannya yang telah disiapkan oleh bibi pembantunya.

Jika biasanya selena berangkat menggunakan mobil, kali ini selena akan berangkat menggunakan bus, seperti yang sudah diduga, selena sempat kebingungan ketika naik bus namun ada pria baik yang membantunya. Sesampainya selena disekolah, semua mata langsung tertuju kepada selena yang baru keluar dari bus. Semua orang langsung membicarakannya

" Bukan kah itu selena?"

"Mengapa dia naik bus kampungan"

"Apakah keluarganya bangkrut"

"Dia pasti sudah jatuh miskin..haha"

"Bla...bla...bla.."

Kurang lebih seperti itulah pembicaraan yang dibicarakan para murid-murid yang melihat selena. Selena yang mendengarnya hanya mendengus kesal dan berpura-pura tersenyum.

'Ck... kalau bukan karena mereka akan memindahkanku aku tidak akan berpura-pura seperti ini' batin selena

Selena terus berjalan menuju ke kelasnya dengan perasaan kesal. Bahkan di jalan menuju kelasnya ada saja tatapan dan omongan yang menjengkelkan. Bisa saja selena marah dan mengeluarkan murid tersebut saat itu juga, namun bagaimana lagi selena harus berpura-pura agar tidak dipindahkan. Bisa saja yang keluar dari sekolah bukan murid-murid tersebut namun selena.

Lihat selengkapnya