Hikayat si Perantau

Rizky Ade Putra
Chapter #3

Mengapa selalu seperti itu ya rasanya?

Banyak orang berkata, hidup itu kita yang menentukan ingin seperti apa. Mungkin saja itu untuk kebanyakan orang, tapi tidak untuk sedikitnya orang bernasib seperti diri-ku. Aku tidak bisa menentukan warna hari – hariku.

Hanya dua warna yang aku kenal dalam hidup-ku saat itu, yaitu Hitam dan Kelabu. Karena jika Aku mengenal warna lain, itu hanya akan percuma saja, karena Warna lain tidak mengenal dengan-ku yang karena memang aku tidak pernah mencicipi-nya.

* * *

Bahkan untuk perihal pendidikan saja pun Aku harus terbelakang. Bukan terbelakang secara nilai, melainkan dari barang yang Aku gunakan. Sepatu, Seragam sekolah, Kaos kaki, dan bahkan sampai Tas-ku pun terbuat dari karung goni, itupun karung goni bekas barang dagangan ibu-ku.

Sangat tidak nyaman sebenernya untuk digunakan, karena apabila serabut – serabut halusnya mengenai kulit, itu akan terasa gatal. 

Seragam yang Aku kenakan hanya satu, itupun bergantian dengan kakak perempuan-ku. Karena memang kebetulan Waktu sekolah-ku Pagi, sedangkan kaka-ku Siang. Hanya satu barang saja yang Aku kenakan hanya untuk diri-ku sendiri. Yaitu Celana dalam, Hehehe~. 

Lihat selengkapnya