Hilarious Life

Nurul Inzana Filail
Chapter #2

Kehidupan baru dimulai!

"Baiklah, katakan selamat tinggal pada kehidupan waras!" ujarnya bersemangat.

Gadis itu tak menyadari jika ucapannya mengundang tatapan aneh dari orang-orang yang mendengarnya.

Namun tampaknya Decha tak peduli, toh dia sekarang benar-benar akan hidup konyol untuk lima tahun kedepan. Bagi Decha kehidupan bebas adalah dengan mencoba hal-hal konyol yang tak pernah ia lakukan. Salah satunya yah, seperti tadi.

Decha memilih duduk di dekat jendela berhubung ia sangat menyukai pemandangan indah dari atas pesawat. Untung saja teman duduknya itu berbaik hati mau bertukar tempat dengan Decha.

"Terima kasih," ujar Decha.

"Oh iya, sama-sama," balasnya tak menghiraukan Decha yang kegirangan.

Waktu berlalu begitu cepat bagi Decha. Kini gadis itu telah menginjakkan kakinya di kota London. Hari ini Decha berniat untuk mencari apartemen keren untuknya tinggal selama kuliah di sini.

Hanya membutuhkan waktu tiga jam, Decha berhasil mendapatkan sebuah apartemen yang mewah dengan harga fantastis. Gadis itu tak merasa risau harus mengeluarkan banyak uang untuk kenyamanannya, toh ayahnya seorang pengusaha.

"Apartemen keren," ujarnya kegirangan saat memasuki tempat tinggal barunya.

Gadis itu tak tinggal diam, ia segera mengobrak-abrik apapun dalam apertemennya itu. Decha mulai menyusun semua barang bawaannya. Usai merapikan semua barangnya, ia berniat ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan pangannya.

Saat diluar gedung apertemennya, Decha terdiam sejenak. Matanya meneliti sekitarnya. "Well, Decha butuh kendaraan," ujarnya pada diri sendiri.

...

Tiba di pusat perbelanjaan di kota itu, Decha berseru kegirangan. "Inilah yang dinamakan kebebasan!" teriaknya. Untung saja orang-orang di sekitarnya tak mengerti dengan ucapannya.

Beberapa hanya menatap Decha dengan tatapan aneh dan tak sedikit yang terkejut akibat teriakannya. Namun Decha tak menghiraukan hal itu. Ia tetap percaya diri dan berjalan memasuki mal.

Pertama-tama gadis itu memasuki toko pakaian lalu berpindah ke toko sepatu kemudian ke toko tas. Alih-alih ke tempat bahan pangan berada, gadis itu justru menghabiskan waktu ke tempat bermain. Untung saja ia mengingat bahwa dirinya perlu makan, lekaslah gadis itu membeli beberapa kebutuhan pangannya.

Sebelum pulang kembali ke apertemennya, Decha singgah membeli es krim terlebih dahulu di sebuah kafetaria terdekat.

Decha menyukai es krim rasa vanilla. Ia pecinta warna putih dan penyuka hujan. Saat memakan es krimnya, tiba-tiba ia teringat dengan perkataan salah satu mantan kekasihnya.

"Cha, lo gak boleh banyak makan es krim, apalagi rasa vanila," ujar Aldo.

Lihat selengkapnya