[Duel ke-4] Balin vs Raja
Koloseum bergemuruh lagi, memanas setelah duel sebelumnya. Di tribun kehormatan, Ratu Zafia berdiri, suaranya menggelegar penuh semangat.
"Baiklah, pertandingan selanjutnya... Balin, si petarung gila!" Ratu Zafia mengumumkan dengan nada yang nyaris provokatif, tatapannya sejenak melirik geli ke arah Balin yang melangkah ke arena. "Melawan... Raja, salah satu raja hutan di pedalaman!"
Sorotan jatuh pada dua sosok yang melangkah mantap ke tengah arena. Balin, dengan ekspresi datar yang cenderung agak tegang, berjalan di bawah sorak-sorai yang riuh. Di sisi lain, Raja, sosok agung yang dijuluki "raja hutan," melangkah penuh percaya diri.
"Para petarung, silakan maju ke arena!" perintah Ratu Zafia.
Balin dan Raja mengambil posisi masing-masing, saling menatap tajam.
"Bersiap... MULAI!" Suara Ratu Zafia menggelegar, memulai duel yang sudah ditunggu-tunggu.
Tak disangka, pertarungan tak berjalan sekejap mata seperti reputasi Balin sebelumnya. Justru ia malah terlihat terdesak, sibuk menghindari dan menangkis serangan-serangan Raja yang liar dan kuat.
Raja, dengan gerakannya yang buas, melancarkan pukulan-pukulan brutal dan cakaran tajam, memaksa Balin untuk terus bergerak mundur. Bahkan, sesekali, Balin terkena pukulan telak oleh Raja, hingga membuat intensitas pertarungan pada duel ini terasa tinggi.
Para penonton pun bingung dan sedikit tegang. Bisikan keraguan mulai terdengar. Tak terkecuali para penguasa kerajaan yang sedari tadi mengharapkan pertarungan ini akan berjalan sekejap mata seperti sebelum-sebelumnya.
"Hmm, ini... kenapa aku merasa ada yang aneh dengannya?" Ratu Lusila bergumam, mengamati Balin dengan saksama.
"Siapa?" Ratu Zafia menoleh, pandangannya masih terpaku pada arena.
"Balin." Ratu Lusila tak mengalihkan pandangannya.
"Ya, mungkin karena musuhnya kali ini terlalu kuat, hingga ia pun kesulitan untuk melancarkan serangan," Ratu Zafia berpendapat, mencoba mencari alasan logis.
"Berarti kau memang tidak melihat apa-apa," sahut Ratu Lusila datar, sedikit menyindir.
"Hah? Apa maksudmu? Daritadi aku menyimak pertandingan ini!" Ratu Zafia membalas, merasa sedikit tersinggung.