Historia - The Lost Continent

Hazsef
Chapter #49

Ronde 1.1 Balin vs Arga

Duel Pembuka Semi Final: Arga vs Balin

Suasana di Koloseum seketika berubah. Gemuruh sorak-sorai yang memekakkan telinga mereda menjadi keheningan yang tegang, digantikan oleh bisikan antisipasi. Semua mata tertuju ke tengah arena, di mana dua sosok raksasa berdiri berhadapan.

Di satu sisi, tubuh kekar yang diselimuti aura kokoh, Arga, Sang Pembawa Kehancuran. Di sisi lain, sosok tenang yang menyimpan kekuatan mematikan di balik sikap tak acuhnya, Balin, Sang Raja Tak Bermahkota.

Arga merasakan getaran kuat di dadanya. Kabar tentang reputasi Balin dengan semboyan "satu pukulan, satu nyawa melayang" bukanlah sekadar desas-desus, melainkan ancaman yang nyata. Ia telah menyaksikan langsung bagaimana Balin menjatuhkan lawan-lawannya dengan efisiensi brutal, tanpa sedikit pun arogansi, hanya kekuatan murni yang tak terbantahkan.

Satu kesadaran pahit menghantamnya. Arga yakin, bahwa Balin bukanlah lawan yang bisa dihadapi dengan setengah-setengah. Lengah sedikit saja, maka itu akan menjadi kekalahan telak baginya. Arga pun makin menguatkan tekadnya, untuk menghadapi atau setidaknya mengimbangi kekuatan lawannya kali ini.

Di singgasana kehormatan, Ratu Zafia menoleh pada rekan seperjuangannya, Ratu Lusila, dengan senyum tipis.

"Bagaimana menurutmu pertandingan kali ini?" tanya Ratu Zafia mengawali pembicaraan.

"Hmm, entahlah. Barangkali akan berakhir dengan satu pukulan ... mungkin?" balas Ratu Lusila dengan seringai geli.

"Mungkin?" alis Ratu Zafia naik sebelah.

"Ya, tergantung bagaimana kau menggambarkannya. Tentunya ... sebagai petarung gila, hahaha!" jawab Ratu Lusila sambil mengibaskan tangannya dan tertawa riang.

"Tak bisakah sehari saja kau tidak mengejek orang, dasar kepala api!" sindir Ratu Zafia, kilatan api terlihat di matanya, membuat Ratu Lusila tergelak.

Lihat selengkapnya