Duel Ketiga Semi Final: Tanvir vs Wayan
Suasana di Koloseum kembali bergemuruh, namun kali ini dengan nuansa antisipasi yang berbeda. Setelah dua duel yang menunjukkan kekuatan brutal dan keanggunan mematikan, kini giliran dua petarung dengan gaya yang sangat kontras.
Di satu sisi arena, berdiri kokoh Tanvir, Sang Perisai Berbatu, memancarkan aura pertahanan yang tak tertembus. Di sisi lain, melangkah masuk dengan senyum tipis di wajahnya, Wayan, Sang Raja Kera Putih, dengan tongkat legendarisnya yang siap beraksi.
Tanvir menatap Wayan dengan serius. Ia tahu Wayan adalah kekuatan yang harus diperhitungkan. Rumor tentangnya yang berhasil mengalahkan Naga Tanah raksasa sewaktu perburuan besar sudah cukup menjadi bukti kekuatan tak terduga sang Raja Kera Putih.
Ini adalah saatnya membuktikan seberapa keras perisai kokoh yang selaras dengan tekadnya. Ia tahu, melawan Wayan butuh lebih dari sekadar bertahan. Ia harus menemukan cara untuk menembus kelincahan dan kecerdikan Sang Raja Kera Putih.
Wayan menyeringai. Pertahanan Tanvir yang sekokoh tempurung kura-kura, mulai membuatnya tertarik.
"Ini akan menjadi tantangan yang menyenangkan," pikirnya. Tongkat di tangannya terasa hidup, siap menari dan membelah angin, mencari celah di balik perisai manusia di depannya.
Ratu Zafia mengangkat tangannya, suaranya yang penuh wibawa menggelegar ke seluruh Koloseum.
"Para hadirin sekalian! Saksikanlah duel penutup ronde Semi Final yang akan menentukan petarung terakhir yang melangkah maju!"
"Di satu sisi, kita memiliki Tanvir, Sang Perisai Berbatu dari perairan utara!"
"Dan di sisi lainnya, Wayan, Sang Raja Kera Putih dari bukit tersembunyi di timur!"
"Biarkan pertarungan ini dimulai!"
Begitu aba-aba bergaung, arena sontak dipenuhi gelombang energi. Wayan melesat lincah, bergerak dalam lingkaran lebar mengelilingi Tanvir, tongkatnya berputar di tangannya. Tanvir berdiri kokoh, tubuhnya menghitam dalam wujud monster kura-kura raksasa, tameng dan pedangnya juga membesar dan menghitam.
Wayan, kini hanya dengan empat bayangan kloning di sekelilingnya, menerjang maju. Ia mengayun tongkatnya dengan kekuatan penuh ke arah tubuh Tanvir.
"DWANG!"