[21:12] Penjara Benteng sisi Timur Kerajaan Orion
Sang Ratu sedang fokus menyelami masa lalu Akasa. Sementara di tempat Raffy dan teman-temannya berada, suasana akhirnya mulai tenang, setelah sebelumnya mereka panik karena tiba-tiba berpindah ke area baru yang sama sekali tidak mereka kenali. Tak berapa lama kemudian, terjadilah sebuah percakapan kecil antara Ezra dan Raffy.
“Fy, mungkin ini bukan saat yang tepat buat bahas ini. Tapi, barangkali emang gak bakal ada waktu yang pas. Jadi, boleh tau nggak, Akasa ini sebenarnya kenapa?” tanya Ezra mengawali pembicaraan dengan mengutarakan apa yang selama ini selalu mengganjal di pikirannya.
“Ng-nggak. Gak ada apa-apa kok!” jawab Raffy dengan gelagat yang sedikit mencurigakan. Tampaknya, ada suatu hal yang ia sembunyikan rapat-rapat dan tak ada tanda-tanda ingin membagikannya kepada siapa pun, termasuk teman-teman dekatnya.
“Fy, Akasa ini juga temen kita. Kalo dia ngilang, kita pasti juga ikutan bingung. Kalo dia sedih, pasti kita juga ikutan sedih. Tapi kalo boleh jujur nih ya ... reaksi lu tuh agak berlebihan kalo nyangkut soal Akasa.” Bujuk Ezra dengan sabar, supaya Raffy mau buka mulut terkait apa yang ia sembunyikan soal Akasa. Sebab, segala aksi dan reaksi yang ditunjukkan oleh Raffy selama ini, dinilainya tak wajar. Dan ya, sepertinya dugaannya itu tepat sasaran.
“Aku … aku udah janji, Zra.” Ucap Raffy yang masih agak berat untuk mengungkapkan kebenaran. Namun Ezra tak patah semangat. Ia pun berusaha menenangkan Raffy yang kini sedang duduk saling berhadapan dengannya.
“Gak papa, kita bakal jaga rahasia kok!” balas Ezra dengan mantap.
“I-iya, Fy! S-sebenarnya, a-ada masalah apa? K-kalo ada y-yang perlu kita b-bantu, k-kita bantu!” kata Chafik yang juga penasaran setelah sedari tadi menyimak percakapan di antara mereka berdua.
“Iya, gak papa, Fy! Pelan-pelan aja.” Imbuh Gita yang kini juga mulai penasaran. Setelah itu, Raffy yang didesak oleh banyak orang, akhirnya mau memberikan tanggapannya.
“Sebenernya ….” Kata Raffy yang tampaknya masih sedikit enggan untuk menceritakan rahasia tentang Akasa, yang mana selalu ia simpan rapat-rapat. Namun, karena sudah kepalang tanggung, hingga berakhir menyeret mereka semua ke dalam situasi tak menentu demi mencari keberadaan Akasa yang hilang, maka menurut Raffy, setidaknya mereka juga berhak mengetahui alasan kuat di baliknya.
Sementara di sisi yang lain, Sang Ratu yang menyelami masa lalu Akasa, telah menyaksikan beragam hal yang membuatnya terkejut secara bertubi-tubi. Usai mendapati bahwa parasnya sungguh mirip dengan sosok ibunya Akasa, kini Sang Ratu juga kembali terkejut tatkala menyaksikan sosok ayah Akasa yang juga sangat mirip dengan mendiang suaminya, yakni Sang Raja dari Kerajaan Ardana.
Serangkaian kejutan yang dilihat olehnya, perlahan memunculkan emosi yang aneh dalam diri Sang Ratu. Melihat bagaimana keluarga kecil itu memiliki momen bahagia dalam kebersamaan, dengan 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, yang secara tidak terduga sangat mirip dengan susunan keluarganya.
Namun, ketika Sang Ratu mencoba berjalan mendekati ruang makan tempat keluarga kecil itu berkumpul, tiba-tiba realitas seolah terguncang. Mengubah adegan yang dilihat oleh Sang Ratu, dari ruang makan menjadi ke sebuah kamar.
Kemudian, ketika Sang Ratu melihat ke sekeliling, nampaklah si Akasa kecil yang sedang terbaring lemah di tempat tidur. Wajahnya tampak pucat, kedua matanya terpejam, tubuh kecilnya menggigil, sedang dibalut dengan selimut yang tebal. Tampaknya, ia terkena demam yang cukup tinggi, hingga membuat Sang Ibu jadi khawatir dibuatnya.