[18:42] Aula Utama Benteng Timur Kerajaan Orion
Usai menyelesaikan urusannya dengan Raffy, Ratu Lusila akhirnya pergi meninggalkan penjara bawah tanah dan menuju ke aula utama di benteng timur Kerajaan Orion. Beliau hendak menemui salah satu punggawanya seperti yang dilaporkan oleh Lowo.
Lalu, beralih ke aula utama, mulailah nampak sebuah bangunan yang cukup luas, dengan sebuah kursi singgasana yang berdiri di atas sebuah karpet merah yang memanjang hingga ke pintu aula. Ya, itulah kursi singgasana Ratu Lusila, yang disekitarnya banyak bertabur bunga-bunga mawar hitam, dengan lantainya yang berada sekitar 5 anak tangga lebih tinggi dari lantai biasa.
Nah, di sanalah, sesosok tinggi besar yang tubuhnya dipenuhi kulit keras menyerupai buaya, lengkap dengan ekornya yang menjulur panjang dan sesekali bergerak menggeliat, sedang menunggu kedatangan Sang Ratu Orion.
Sosok itu mengenakan pakaian yang seperti gladiator pada abad pertengahan, dengan jubah yang sudah agak compang-camping. Saat ini sedang berdiri menghadap ke arah singgasana dengan tangan kanannya memegang senjata jenis helberd yang terlihat cukup unik, yakni memiliki batang utama yang memanjang seperti tombak, namun pada bagian sebelum mencapai ujung bilahnya, terdapat tambahan ekstra berupa kapak dan palu yang dipasang menyatu namun saling berlawanan.
Ya, itulah Bajul. Sosok yang disebut Lowo dalam laporannya, saat ini sedang menunggu kedatangan Sang Ratu Orion dengan tenang. Bermaksud melaporkan hasil temuannya bersama pasukannya, yang baru saja kembali dari ekspedisi yang memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya, di Laut Selatan Kerajaan Orion.
Tak berapa lama setelahnya, mulai tercium aroma bunga mawar yang cukup menyengat, lalu diiringi oleh kemunculan bara api berwarna agak kemerahan, tepat di kursi singgasana. Bara api tersebut lama kelamaan makin memudar, sebelum akhirnya berubah secara ajaib menjadi sosok Ratu Lusila yang kini sedang duduk santai di kursi singgasana.
Sorot matanya yang tajam dengan pupil yang merah menyala, kini tertuju ke arah sosok yang sedang berdiri di hadapannya. Sementara Bajul yang menyadari kehadiran Sang Ratu Orion, segera berlutut dan menyambut kedatangan Ratu Lusila dengan sopan.
“Salam, Kanjeng Ratu Lusila! Hamba, Bajul, sampun caos saking misi pangupaden teng Samodra Kidul (telah kembali dari misi pencarian di Laut Selatan).” Ucap Bajul memberikan salam kepada Ratu Lusila.
“Yo, opo ono sing menarik ndek laporanmu (ya, apa ada hal menarik yang ingin kau sampaikan di dalam laporanmu)?” tanya Ratu Lusila dengan nada setengah bosan.
“Hamba boten ngertos punapa menika nggeret kagem Sang Panguwaos Agung, sayangipun sedaya ingkang kami panggihaken, wonten teng lebet peti punika (hamba tidak tahu apakah ini menarik untuk Sang Penguasa Agung, tapi semua yang kami temukan, ada di dalam peti ini)!” ujar Bajul sembari menunjuk ke sebuah peti kayu seukuran tempat penyimpanan es krim dan makanan beku, yang biasa ditemui di minimarket.
“Hmm ... kene tak sawange (sini biar kulihat)!” balas Ratu Lusila yang mulai penasaran.
“Sumangga (silakan), Kanjeng Ratu!” kata Bajul mempersilakan.
Setelah itu, Ratu Lusila pun mulai memainkan jemarinya, lalu mengeluarkan sedikit aura tipis berwarna kemerahan hingga membuat seluruh isi di dalam peti tersebut melayang di udara. Ada mutiara, ada emas, ada pula beragam jenis senjata dan barang-barang aneh lainnya yang terlihat seperti bagian tubuh dari hewan.