Historia - The Misty Kingdom

Hazsef
Chapter #27

Penglihatan

Kecemburuannya yang tidak terduga kepada Akasa, membuat Sang Putri merasa sedih. Sudah sangat lama ia merasakan perasaan yang tidak menyenangkan itu. Namun, jauh di lubuk hatinya yang terdalam, anehnya ia merasa sedikit nostalgia. Seolah ada satu kenangan lama yang tidak sengaja mencuat kembali ke permukaan. Membuat karakter Sang Putri yang dikenal sangat dingin dan tegas, kini menjadi seperti anak gadis yang sedang merajuk.

Tentu, Sang Putri pun menyadari perubahan pada dirinya. Namun, ia tak tahu bagaimana harus mengatasi perasaan itu dari dalam hatinya. Ya, tampaknya, Sang Putri sedang bingung. Pada setiap langkah yang ia ambil, kebingungan itu malah tumbuh makin besar, hingga pada akhirnya, mulai memunculkan rasa penasaran yang mendalam di benak Sang Putri.

Sebenarnya, siapakah sosok Akasa yang tak sengaja ia temui di tepian danau yang berkabut. Siapakah sosok Akasa yang secara tidak terduga mampu menarik Pedang Lavaana sekaligus perhatian Sang Ratu dengan begitu mudahnya. Kemudian, di saat itulah, tiba-tiba Sang Putri teringat dengan salah satu pusaka yang memiliki kemampuan untuk melihat ke masa lalu.

Pusaka itu berbentuk seperti bola kaca yang bulat, yang mana di bagian dalamnya memiliki semacam pattern atau pola yang berbentuk seperti pusaran angin. Pusaka ini dibuat oleh seorang penyihir 4 elemen yang menjadi salah satu legenda paling berpengaruh sepanjang sejarah di Benua Arsyanendra, orang-orang menyebut bola kaca itu sebagai “Bola Pandulu” atau dalam artian lain bermakna “Bola Penglihatan”.

Konon, Bola Pandulu itu memiliki kemampuan magis yang membuat penggunanya mampu melihat peristiwa di masa lampau secara detail melalui perantara media yang ingin dijadikan sebagai objek penglihatan, bahkan jika jejak medianya hanya berupa sehelai rambut.

Karena potensi kekuatan yang sangat besar inilah, tiap-tiap kerajaan yang memiliki 1 buah Bola Pandulu, menjaga pusaka ini dengan sangat ketat di ruang harta istana kerajaan masing-masing, termasuk Kerajaan Ardana. Hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan untuk melihatnya, seperti anggota keluarga kerajaan misalnya.

Tentu saja, sebagai putri semata wayang Ratu Zafia, Sang Putri Dewi memiliki akses langsung ke ruang harta istana kerajaan. Sang Putri pun menggunakan privilese atau hak istimewanya untuk memasuki tempat tersebut dan mengambil Bola Pandulu. Ia ingin menggunakannya untuk mencari tahu hal apa saja yang menjadi kelemahannya Akasa.

Pada malam harinya, Sang Putri kemudian menyelinap ke kamar Akasa yang kala itu sedang tertidur pulas dan bermaksud menggunakan kekuatan magis dari Bola Pandulu yang ia bawa dari ruang penyimpanan harta istana kerajaan untuk mengintip masa lalu Akasa.

Sang Putri memegang Bola Pendulu pada tangan kirinya, seraya memegang dahi Akasa dengan tangan kanannya. Lalu perlahan mulai mengumpulkan fokus dan memejamkan kedua matanya guna mengeksekusi kekuatan magis dari Bola Pandulu.

Kemudian, semesta pun serasa bergetar, lalu menyusut menuju ke satu titik kecil dalam kegelapan, sebelum akhirnya mulai menampilkan kilauan cahaya yang cukup terang. Selang beberapa detik setelahnya, ketika getarannya mulai tenang, Sang Putri pun membuka mata, kemudian mendapati dirinya di sebuah rumah sederhana yang memiliki ruang tamu dan ruang keluarga yang berdekatan dengan meja makan. Ya, Sang Putri akhirnya sampai di kediaman keluarga Akasa.

Sama seperti Sang Ratu, Sang Putri pun mengalami hal yang serupa, melihat pemandangan yang sama, hingga terkejut dengan cara yang sama pula. Bagaimana tatkala dirinya melihat sosok Ibu Akasa yang begitu mirip dengan sosok Bunda Ratu. Kemudian, ketika melihat lebih jauh, Sang Putri baru juga menyadari, bahwa susunan dalam keluarga Akasa begitu mirip dengan keluarga Sang Putri, hanya saja dengan nasib yang sedikit berbeda.

Meskipun ayah mereka sama-sama meninggal ketika mereka masih kecil, namun Sang Putri masih memiliki Ratu Zafia sebagai ibundanya yang masih hidup hingga sekarang, sedangkan Akasa adalah satu-satunya orang yang masih hidup di antara seluruh anggota keluarganya.

Tak mengherankan, Sang Putri yang dikenal berhati dingin pun, kini akhirnya mulai membuat wajah sayu dan mulai meneteskan air mata. Tampak Sang Putri juga turut terhanyut dalam kesedihan, karena nasib mereka yang terasa begitu serupa meskipun tak sama.

Lalu, tatkala Sang Putri masih dalam keadaan terguncang, tiba-tiba semesta seolah bergulung dengan sendirinya. Sebuah anomali tidak biasa yang sama seperti yang dialami oleh Sang Ratu. Memaksa kesadaran Sang Putri untuk kembali ke realitas sebenarnya setelah beberapa kali mengalami guncangan, bahkan tanpa campur tangan sihirnya.

Lihat selengkapnya