Historia - The Misty Kingdom

Hazsef
Chapter #34

Balin vs Bajul

Lowo yang panik akan pelarian Raffy dan teman-temannya, akhirnya tumbang setelah terkena serangan dahsyat dari Raffy yang dirasuki oleh “eyang” atau kakek buyutnya. Sementara itu, Balin yang berhasil menghancurkan pintu gerbang benteng dan mengalahkan Haung, mulai bergerak bersama pasukannya untuk memastikan kemenangan dari kubu mereka.

Setelah berjalan beberapa ratus meter, melewati padang rumput yang kini sudah banyak dihiasi oleh mayat-mayat, pecahan bebatuan dan api, Balin pun akhirnya sampai di depan pintu masuk dari benteng musuh. Ketika dilihat, keadaan di dalam benteng, nyatanya tak jauh berbeda dari yang ada di luar, yakni kacau dan berserakan.

Banyak mayat-mayat pasukan musuh bergelimpangan. Tak sedikit pula tembok-tembok bangunan yang hancur. Bahkan, alat pelontar batu api peledak yang di awal peperangan cukup menyulitkan mereka pun, kini bagaikan tumpukan kayu bakar yang berserakan di mana-mana.

Semangat juang musuh yang sebelumnya ingin membantai siapa pun yang berada di hadapannya, kini bagaikan hewan ternak yang berusaha mati-matian untuk bertahan hidup. Sangat aman dikatakan, bahwa mereka sudah memenangkan pertempuran pada hari itu.

Naas, ketika Balin mulai terlena dengan keadaan, tiba-tiba ada serangan kuat dari samping yang membuat tubuhnya terhempas jauh hingga mampu menghancurkan dinding bangunan lainnya. Melihat hal ini, Arga yang berjalan agak jauh di belakang Balin pun merasa panik.

Sadherekku (Saudaraku)!!” teriak Arga dengan panik.

“Kucing edan (gila)!! Kendel sanget kowe ngacau neng nggon iki (berani sekali kau mengacau di tempat ini)!” geram Bajul dengan emosi. Pertama, karena Balin dan pasukannya tiba-tiba menyerang benteng yang saat ini masih dikuasai oleh Kerajaan Orion. Kedua, karena tidurnya diganggu dan dipaksa bangun karena tertimpa oleh reruntuhan bangunan yang hancur akibat dampak ledakan bola api.

“Oh, bajul (buaya) darat! Suwi ra temu (lama tak jumpa)! Kowe dadi luwih lemu saiki (sepertinya kau jadi lebih gendut sekarang).” Ejek Balin sambil tersenyum menyeringai ke arah Bajul. Lalu perlahan ia mulai bangkit dari puing-puing bangunan dengan santai seolah tidak ada hal penting yang terjadi.

“LANCANG!!” teriak Bajul dengan emosi yang makin meluap-luap setelah mendengar ejekan yang dilayangkan oleh Balin.

Sadherekku, kula rewangi sampeyan (Saudaraku, aku akan membantumu)!” ucap Arga yang coba menawarkan bantuan sembari berjalan mendekat ke arah Balin. Namun secara mengejutkan, tawaran tersebut langsung ditolak mentah-mentah karena Balin memiliki niatan tersendiri.

Lihat selengkapnya