Historia - The Misty Kingdom

Hazsef
Chapter #49

Pengabdian Terakhir

[17:38] Kamar Akasa

Insiden penyusupan dan penculikan yang dilakukan oleh Ratu Lusila, menimbulkan keributan sekaligus mengorek luka lama bagi para penduduk di Kerajaan Ardana, terutama bagi keluarga kerajaan yang justru paling terdampak daripada para penduduk biasa, terutama untuk para prajurit penjaga kerajaan.

Bahkan, dua panglima perang tertinggi, yakni Balin dan Gavin yang mengalami luka-luka akibat dampak serangan dari Ratu Lusila. Sebagai tokoh penting di lingkungan militer, tentu mereka memiliki tubuh yang kuat. Sesaat setelah mendapatkan perawatan, mereka pun dapat beraktivitas seperti biasa, meskipun tidak dalam kondisi prima.

Namun, tidak hanya luka luar yang diterima oleh mereka, melainkan juga luka dalam yang kembali menekan sanubari tiap orang, tak terkecuali Sang Ratu. Padahal, baru sehari mereka mengadakan perayaan, namun keesokan harinya langsung kembali dibuat gempar hanya karena ulah satu orang yang menjadi musuh bebuyutan Ratu Zafia, yakni Ratu Lusila.

Singkat cerita, pasca kejadian penyusupan itu, Akasa yang tak sadarkan diri langsung dibawa ke istana kerajaan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pengamanan pun semakin diperketat dan diperluas hingga ke area luar tembok benteng kerajaan Ardana.

Tampaknya Ratu Zafia tak ingin lagi terlena dengan masa damai yang bisa hancur kapan saja, karena Ratu Lusila sudah dipastikan kembali dan bahkan mampu menyusup ke area vital di kerajaannya dengan begitu santai layaknya berjalan-jalan di taman.

Pada kesempatan itu, Ratu Zafia segera memerintahkan sebagian kecil bawahannya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan Ratu Lusila di istana kerajaannya, sedangkan sebagian besar lainnya diarahkan untuk melakukan patroli di seluruh penjuru Kerajaan Ardana.

Sementara Ratu Zafia, akan menjaga dan merawat Akasa dengan tangannya sendiri. Melihat bagaimana Ratu Lusila yang langsung menaruh perhatian begitu pertama kali melihat Akasa, tentu membuat Sang Ratu Ardana merasa was-was dan khawatir, jikalau sewaktu-waktu ada penyusup lain yang akan menculik Akasa.

Lalu, momen-momen menyenangkan ketika menghabiskan waktu bersama Akasa pun mulai terngiang-ngiang di kepalanya, tatkala Ratu Zafia mulai memandangi Akasa dengan tatapan sayu seraya membatin dalam hati.

“Akasa … maafkan Ibu Ratu, Nak! Padahal Ibu Ratu sudah berjanji untuk menjamin keselamatanmu. Tapi ternyata, Ibu Ratu masih belum sanggup. Sepertinya, ini memang bukan tempat yang cocok untukmu. Jadi, entah itu baik atau buruk, meskipun itu berat, meskipun nantinya harus merangkak, kau harus tetap hidup.

Ketahuilah, Nak! Ibu Ratu juga ingin merawat dan menemanimu hingga akhir. Namun, jika itu artinya dapat membuatmu terluka, maka biarlah semuanya kembali ke tempat yang seharusnya.

Dulu, suami dan anakku mati karena melindungiku. Lalu menjadikanku dan putriku sebagai sosok yang sekeras batu dan sedingin salju. Namun, kedatanganmu telah membawa perubahan bagi kami semua.

Nak, terima kasih karena telah datang. Terima kasih karena sudah berjuang mati-matian untuk kami semua. Sekarang, istirahatlah! Lepaskan semua beban di pundakmu! Tidurlah yang nyenyak! Kali ini, biarkan kami yang melindungimu.” Batin Ratu Zafia seraya mengusap wajah Akasa yang sedang tertidur.

“Ini adalah hadiah terakhir, sekaligus sebagai jaminan dari Ibu Ratu. Semoga ... kau bisa lebih bahagia selepas kepulanganmu.” Demikian Ratu Zafia seraya mengalirkan tenaga dalamnya ke dalam kalung yang ia berikan pada Akasa di awal pertemuan sebagai tanda tamu kehormatan. Alhasil, kalung itu pun mulai memancarkan sinar lembut berwarna kehijauan.

 

[17:52] Hutan di Kawasan Kaki Gunung Es

Sementara di sisi lain, Ratu Lusila yang sebelumnya dipentalkan jauh oleh tombak angin besar milik Ratu Zafia, perlahan mulai mengumpulkan kesadaran, sebelum akhirnya kini sudah mampu berdiri seraya memulihkan kondisi tubuhnya yang cukup memprihatinkan.

"Zafia ... koyok biasane, wadon iku ra ngerti carane ngempet awak (seperti biasa, wanita itu tidak tahu caranya menahan diri)." Sindir Ratu Lusila pada Ratu Zafia yang benar-benar menghantamnya sekuat tenaga tatkala ia sedang berusaha untuk mengambil Akasa.

Lihat selengkapnya