[18:25] Aula Istana Kerajaan Ardana
Pasca insiden Ratu Lusila yang berhasil menyusup dan memorakporandakan seisi istana kerajaan, Ratu Zafia segera bergerak cepat untuk mengembalikan stabilitas keamanan sekaligus meninjau ulang, apa yang sekiranya dapat menjadi motif kuat yang mendorong Ratu Lusila itu sendiri sampai repot-repot datang ke kerajaan musuh.
Lalu, setelah proses penyelidikan mulai membuahkan hasil, Ratu Zafia pun langsung memanggil semua petinggi di Kerajaan Ardana, yakni 9 orang menteri, 6 orang penasihat, hingga 4 panglima perang tertinggi. Karena tak ada yang tahu, kapan Ratu Lusila akan datang kembali ke Kerajaan Ardana. Namun yang jelas, hal itu pasti akan terjadi dalam waktu dekat.
"Salam, Kanjeng Ratu!" sapa para petinggi kerajaan secara serempak, usai membuat barisan di depan singgasana Ratu Zafia dengan sikap yang penuh hormat dan sedikit membungkuk.
"Napa siro sampun manggih ingkang ical saking ruang harta istana (apa kalian sudah menemukan apa yang hilang dari ruang harta istana)?" tanya Ratu Zafia memastikan. Kemudian, sebagai salah seorang petinggi militer yang memimpin penyelidikan, Arga pun memberanikan diri maju selangkah ke depan untuk menyampaikan temuannya.
"Nggih (ya), Kanjeng Ratu! Niku (itu) ...." Jawab Arga dengan agak ragu, lalu menunjukkan sebuah peti kotak kecil yang terbuat dari kayu jati dengan banyak ukiran indah di bagian atas dan samping kotaknya. Sementara pada bagian dalamnya, dihiasi oleh kain flannel yang berwarna merah tanpa ada isinya.
“Senaosa beberapa barang ngalami karisakan, sayangipun namung peti harta alit menika ingkang isinipun kami panggihaken kosong, tergeletak teng ngajenge pintu harta istana kenalendran (meskipun beberapa barang mengalami kerusakan, namun hanya peti harta kecil ini saja yang isinya kami temukan kosong, tergeletak di depan pintu harta istana kerajaan),” tutur Arga menjelaskan temuannya pada Sang Ratu.
Bahkan sekelas petinggi istana kerajaan, baik Arga dan para petinggi militer maupun para menteri, tak ada seorang pun dari mereka yang tahu, apa sebenarnya yang ada di dalam peti kecil itu. Namun, lain halnya dengan Sang Ratu. Tanpa menerka-nerka lebih jauh, tampaknya Ratu Zafia sudah sangat paham apa yang tersembunyi di balik peti kotak kecil tersebut.
"Pecahan permata Qimath. Dados mekaten (jadi begitu)! Mila sedayanipun lebet manah samangke (maka semuanya masuk akal sekarang)," ujar Ratu Zafia seraya memandangi kotak peti kayu kosong yang seukuran tas kecil.
"Pangapunten (mohon maaf), Kanjeng Ratu! Nanging, napa saleresipun ingkang wonten ing lebet kotak peti harta alit menika (tapi, apa sebenarnya yang ada di dalam kotak peti harta kecil itu)?" tanya Arga penasaran.
"Namung setunggal sela, utawi maketena sakedahipun (hanya sebuah batu, atau begitulah seharusnya) ….” Jawab Ratu Zafia yang kini mulai tampak seperti orang yang sedang berpikir keras, seolah baru saja kehilangan semua saldo di dalam tabungannya.