HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #3

Chapter 3 : Menyelamatkan Wanita Hamil

AC bank yang dua hari lalu rusak dan cuaca di luar sangat terik, membuat ke empat perampok dan para sandera yang berada di dalam bank menjadi sangat kepanasan.

"Tuan rampok, kami sangat kepanasan dan susah bernafas karena dari tadi di suruh tengkurap terus!" kata salah satu sandera memberanikan diri buka suara.

"Lagi pula di sini juga ada wanita yang sedang hamil." Sambung sandera tadi.

"Apa? wanita hamil?" tanya Ray sambil berjalan menghampiri orang yang tadi bicara.

"Mana wanita yang sedang hamil itu?" tanya Ray saat dia berada di tempat sandera yang tadi berbicara.

"Ini, istriku," jawab si sandera sambil menunjuk ke arah wanita yang ternyata adalah istrinya.

"Sudah berapa bulan istrimu mengandung?" tanya Ray.

"Sekitar lima dan akan masuk bulan ke enam," jawab si suami wanita yang hamil tadi.

Ray berdiri dan memperhatikan seluruh sandera yang sedang telungkup di lantai itu,dan dia pun ambil keputusan dengan cepat.

"Baiklah, dengarkan kalian semua! kalian boleh balik badan dan menelentang, ingat hanya telentang! bukan yang lain!" perintah Ray.

Kemudian orang-orang yang di sandera tadi segera berbalik dan telentang, mereka merasa lega untuk bernafas karena dada mereka tidak lagi tertekan dengan lantai.

"Dan kau! ibu hamil, boleh duduk dan bersandar di sana," seru Ray sambil menunjuk ke satu sudut di lobi bank tersebut.

"Terima kasih!" kata wanita hamil itu kemudian dia berjalan ke arah yang di tunjuk oleh Ray tadi.

Raymond memperhatikan jam di dinding bank, waktu itu jam sudah menunjukan pukul dua siang. Sudah hampir 2 jam mereka di dalam bank dan sekarang mereka sudah terkepung oleh Polisi bersenjata lengkap yang berada di luar. Dan sialnya bank yang mereka rampok tidak memiliki uang simpanan sama sekali, benar-benar perampok yang sial!

Raymond memerintahkan Sosa untuk memperhatikan keadaan di luar bank dari satu tempat untuk mengetahui berapa banyak Polisi yang mengepung mereka. Selain Polisi,di luar sana juga sudah banyak wartawan yang berdatangan untuk meliput dan menjadikan kejadian itu sebuah berita hangat dan headline di media mereka masing-masing.

"Selain Polisi, di luar sana juga ada Wartawan yang meliput kejadian ini!" Sosa melaporkan apa yang telah dia amati tadi.

Ray berpikir keras bagaimana caranya agar bisa keluar dan meloloskan diri dari tempat itu diantara kepungan Polisi yang berada di luar.

Belum lagi suhu yang cukup panas di dalam bank itu membuat suasana menjadi sedikit panik karena para sandera terus mengeluh kepanasan.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Raymond dalam hati.

Tony dan Alvarez sedari tadi hanya diam dan mengawasi para sandera agar tak berbuat macam-macam atau pun gerakan-gerakan yang mencurigakan.

Raymond menyadari satu hal yang bisa membahayakan kelompoknya. 

Lihat selengkapnya