HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #6

Chapter 6 : Pasar Gelap

Tony berhenti di dekat sebuah telepon umum, dia merogoh kantong celananya dan menemukan dua keping uang koin.

"Maaf bang Ray, kesembuhan ibuku lebih penting untuk saat ini," gumamnya.

Tony menekan nomor sambungan darurat kepolisian dan kemudian menjelaskan apa yang telah terjadi mengenai perampokan di bank.

Walau pun pada awalnya operator kepolisian tidak percaya tapi Tony berusaha untuk meyakinkan sang operator itu sehingga operator itu percaya dan meneruskan informasi dari Tony kepada kapten Polisi yang sedang bertugas.

Setelah menelepon Polisi dan mengkhianati Ray, Tony melanjutkan perjalannya menuju kediaman Joni, kawannya, sambil bersiul-siul kecil.

"Dasar pecundang! Apa kau sudah mendapat pekerjaan sekarang? hahaha."

Terdengar suara teriakan dari dalam mobil yang melintas di samping Tony.

Tony memperhatikan mobil yang melintas itu, dia kenal betul dangan mobil yang melintas dan orang yang memakinya dengan kata pecundang tadi.

"Brengsek kau!" balas Tony.

Dia mengambil batu dan hendak melempar mobil itu, namun mobil itu telah hilang ditelan oleh tikungan yang berada di depan.

"Awas saja kau nanti!" Tony berseru kesal.

Ya, orang yang meneriakinya tadi adalah mantan bosnya waktu bekerja di restoran tempo hari. Mungkin saja si bos masih belum puas hati dan tidak bisa membalaskan dendam karena tempo hari dia di hajar oleh Tony.

Dia sampai di kediaman Joni. Di mana saat itu Joni sedang asik berbincang memakai bahasa isyarat dengan si bisu.

"Hai, dari masa saja kau? Kenapa baru kelihatan?" tanya Joni saat Tony baru saja sampai.

Tony duduk sebentar lalu mengambil kotak rokok yang tergeletak di atas meja.

"Sial, kosong!" umpatnya sambil melempar kotak rokok itu.

Joni hanya tertawa melihat sahabatnya yang tertipu oleh kotak rokok kosong.

Joni kemudian memberikan rokok yang sedang dihisapnya kepada Tony.

"Lumayanlah, dari pada tidak sama sekali," katanya sambil menerima rokok sisa dari Joni.

"Kau belum menjawab ku,dari mana saja kau seharian ini?" Joni mengulang pertanyaannya.

"Bukannya kau yang menghilang dari kemarin?" Tony balik bertanya.

"Kalau soal itu, sorry aku kemarin ada sedikit pekerjaan diajak oleh Max, makanya aku tak mengabari mu," jawab Joni.

"Kau ada pekerjaan lain, tapi tidak mengajak ku?" tanya Tony lagi sedikit kesal.

"Aku juga diajak orang,bagaimana mungkin aku mengajak orang lain juga?" terang Joni.

"Jadi aku ini orang lain bagimu?" tanya Tony masih kesal.

"Bukan, bukan begitu maksudku, ah ... tapi ya sudahlah, dijelaskan juga kau tidak akan mengerti sama sekali, sekarang bagaimana dengan keadaan ibumu?" tanya Joni lagi.

"Ya begitulah, aku butuh uang untuk operasi beliau esok hari," jawab Tony sambil menarik nafas panjang.

Lihat selengkapnya