HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #7

Chapter 7 : Dokter, Tolonglah...!

Pagi-pagi sekali Tony segera bergegas menuju ke Rumah Sakit dan menemui Dokter yang merawat ibunya. Saat itu dia hanya memiliki uang sebanyak 50 juta dan jauh dari jumlah uang perawatan yang nilainya seratus juta lebih karena sudah hampir 2 Minggu ibunya dirawat di sana dan itu bukanlah Rumah Sakit biasa. Semakin bagus Rumah Sakit,semakin besar pula biaya perawatan di sana.

Tok! Tok! Tok!

Tony mengetuk pintu ruangan Dokter itu tiga kali.

"Masuk ...!" 

Terdengar suara sahutan dari dalam ruangan itu dan Tony pun segera masuk ke dalam.

"Silahkan duduk!" kata Dokter muda itu dengan ramah.

Tony kemudian duduk di kursi seberang meja Dokter tersebut.

"Apa ibu saya bisa di operasi hari ini Dokter?" tanya Tony.

"Apakah saudara sudah menyelesaikan seluruh biaya tagihan ibu anda sebelumnya?" Dokter muda itu menjawab pertanyaan Tony dengan pertanyaan lagi.

Tony terdiam untuk beberapa saat.

Pemuda itu lalu mengeluarkan uang dari tas yang di sandangnya sedari tadi.

"Saya hanya memiliki uang sebanyak ini, sisanya akan saya lunasi secepatnya," kata Tony sambil meletakan gepokan uang itu di atas meja sang Dokter.

"Saya terpaksa menemui Dokter terlebih dahulu sebelum menyelesaikan pembayaran ke meja kasir Rumah Sakit ini karena saya hanya mampu membayar setengahnya, saya takut kasir tidak mau menerima dan ibu saya tidak bisa di operasi hari ini," terang Tony lagi.

Dokter muda itu terdiam sejenak dan dia paham betul kesusahan yang sedang di hadapi oleh orang yang tengah duduk di hadapannya itu.

"Ini tagihannya sudah berada di atas seratus juta, bagaimana anda akan membayar sisanya?" tanya Dokter muda itu yang juga butuh kepastian.

"Untuk ibu saya, saya akan melakukan apa saja Dokter, tolonglah ..." kata Tony sedikit memelas.

"Apakah anda memiliki sesuatu untuk anda jaminkan? Jika operasi ibu anda kami lakukan?" tanya Dokter lagi.

Tony terdiam dan dia memang tak memiliki apa-apa sebagai jaminan yanga harus di jaminkan kepada pihak Rumah Sakit.

"Nyawa saya jaminannya ...!" Tony menjawab dengan mantap.

"Selama nyawa masih di kandung badan, apa pun akan saya lakukan, percayalah ...!" sambung Tony.

Melihat keteguhan dan kegigihan hati Tony yang mau melakukan apa saja untuk ibunya, membuat Dokter muda itu menjadi sedikit bersimpati kepada Tony. Dokter itu juga akan melakukan hal yang sama jika hal seperti itu menimpa pada dirinya dan juga ibunya.

"Baiklah," kata Dokter itu singkat.

Kemudian Dokter muda itu menulis sebuah surat yang mana surat itu nanti akan di teruskan ke kasir Rumah Sakit untuk mempermudah Tony melakukan pembayaran.

"Saya harap anda tidak main-main dan segera mencari uang untuk melunasi seluruh biaya pengobatan ibu anda," ujar sang Dokter sambil memberikan secarik kertas kepada Tony.

"Nah, bawa surat ini ke kasir dan juga uang ini, mereka akan menerimanya."

Tony menerima kertas yang di berikan Dokter itu dan dia sangat terharu karena masih ada orang yang baik yang tidak mempersulit urusannya.

Lihat selengkapnya