HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #15

Chapter 15 : Swan Hotel

Setelah diberi alamat dan nama orang yang akan mereka temui, kedua orang itu lantas bergegas untuk pergi. Namun langkahnya terhenti dan berbalik lagi untuk menemui Romeo.

"Ada apa lagi?" tanya Romeo saat kedua orang itu datang kembali menghampirinya.

"Begini, kawasan Marina itu kan jauh dari sini," kata Pedro.

"Iya, terus kenapa?" tanya Romeo lagi.

"Kalau kau tidak keberatan, pinjamkan lah kami mobilmu untuk barang sebentar saja," pinta Pedro.

"Aku tak menyangka ada Mafia seperti kalian di muka Bumi ini!" ujar Romeo sambil geleng-geleng kepala dan kemudian dia pun menyerahkan kunci mobilnya kepada Pedro.

"Mau bagaimana lagi, tempat yang kami tuju tidak dekat lagi pula kami harus ke tempat si Bonie itu dulu untuk mengambil barang yang kami titipkan di sana dan kalau memakai mobilku sendiri itu terlalu beresiko dan kau pasti taulah." Pedro memberi alasan.

"Pergilah dan ingat, bagianku 15%," kata Romeo mengingatkan.

"Masalah itu, kau tenang saja!" balas Pedro sambil berlalu.

Joni dan Fabio masih menunggu kedatangan Tony dan Pedro di kediaman Max. Mereka hanya berdua di tempat itu karena Max bergegas pergi ke rumah sakit telah mendapat kabar bahwa adiknya, Zara mengalami musibah entah itu karena kecelakaan atau di aniaya oleh orang.

Tony bergegas turun dan menyuruh Pedro untuk menunggu di mobil saja. Mereka bertiga keluar dari rumah Max dan menaiki mobil Romeo yang mereka pinjam tadi.

"Sekarang mau kemana kita?" tanya Joni saat sudah berada di dalam mobil.

"Kita ambil barang dulu ke tempat Bonie dan langsung menjualnya," jawab Pedro yang kemudian melajukan mobilnya.

Tak banyak yang mereka bicarakan saat dalam perjalanan menuju rumah Bonie dan mereka lebih banyak diam saja ketika itu.

Bonie menunggu mereka di satu tempat setelah dihubungi terlebih dahulu oleh Pedro.

Setelah tidak terlalu banyak kendala yang mereka hadapu. Mereka berempat pun segera berangkat menuju kawasan Marina, lokasi yang telah di tetapkan oleh Romeo tadi.

Kawasan Marina sendiri adalah sebuah kawasan wisata pantai yang mana berbagai macam hiburan ada di sana. Dan tentunya juga banyak penginapan dan tempat-tempat hiburan malam di sana. Kawasan yang tak ramah jika membawa anak-anak ke tempat itu karena terlalu bebas dan banyak pemandangan yang tak senonoh di tampilkan di tempat itu.

Yang namanya laki-laki, melihat pemandangan yang bening dan indah-indah tentu saja membuat jiwa lelaki mereka meronta-ronta dan mata mereka melotot setiap melihat keindahan wanita-wanita cantik yang berlalu lalang di tempat itu hanya mengenakan bikini dan pakaian dalam saja. Begitu juga dengan mereka berempat, karena Bonie tidak ikut dengan berbagai macam alasan.

"Hitung-hitung cuci mata dan berekreasi," kata Pedro saat memperhatikan keadaan di kawasan Marina itu.

Tampal Fabio sangat menikmati keadaan di tempat itu dengan senyum mengembang dan sesekali tertawa karena di goda oleh Tony mau pun Joni.

"Tampaknya itu tempat yang kita tuju," ujar Pedro sambil menunjuk kearah neon box yang bertuliskan Swan Hotel di seberang sana.

Pedro memarkirkan mobilnya di seberang jalan dan tidak masuk ke tempat parkir hotel tersebut.

"Baiklah, saatnya bekerja," ujarnya lagi sambil mematikan mesin mobil dan menarik rem tangan mobil tersebut.

Sebelum turun mereka berempat berembuk terlebih dahulu dan mendengarkan arahan dari Pedro yang bertindak sebagai pemimpin.

"Aku dan Tony akan masuk ke dalam, kalian berdua tetap tunggu di sini dan mengamati situasi di luar. Kalau ada apa-apa dan pergerakan mencurigakan hubungi aku." Pedro memberi arahan dijawab dengan anggukan oleh ketiga orang itu.

Joni kemudian menyerahkan tas yang disimpan di bawah jok kursi belakang kepada Pedro. Bonie sengaja mengganti koper hitam itu dengan tas saja agar tidak begitu mencolok dan inisial di koper itu cukup mengganggu mental mereka jika mereka tetap melihatnya. 

"Kau bawalah!" kata Pedro sambil memberikan tas itu kepada Tony.

Lihat selengkapnya