Pedro masih kurang senang dan sangat kesal dengan apa yang telah di lakukan oleh Tony saat melakukan transaksi tadi.
Dia telah kehilangan uang 5 Milyar karena kokain yang mereka jual hanya dihargai 1 Milyar per kilonya oleh Manny dan setelah disepakati ternyata Manny hanya membayar 3 Milyar dan sisanya akan dilunasi setelah Manny menjual kokain itu lagi.
Setelah selesai semuanya dan juga dengan beramah-tamah dengan Manny,mereka memutuskan untuk mohon diri dan pergi dari tempat itu.
"Senang berbisnis dengan kalian!" puji Manny sambil tertawa lebar.
"Bagaimana kau tidak senang,kau mendapatkan kokain dengan harga murah dan kau akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari semua itu," celetuk Pedro yang masih tidak senang.
Ucapan Pedro itu hanya ditimpali dengan tertawa oleh Manny.
"Bisnis adalah bisnis, kau hanya anak buah dari Tony kau tak berhak untuk ikut campur lebih jauh masalah ini," ejek Manny sambil terus tertawa.
"Baiklah, ada banyak hal yang harus kami kerjakan setelah ini, kami pergi dulu," kata Tony mohon ijin.
"Silahkan ... silahkan!" Manny mempersilahkan tamunya itu untuk pergi.
Dia memberi isyarat kepada anak buahnya untuk membukakan pintu untuk kedua orang itu.
"Tunggu dulu ...!" seru Manny saat Tony sudah berada di depan pintu.
"Ada apa lagi?" tanya Tony sambil menoleh ke arah Manny.
"Kalau kau berminat dengan gadisku ini, kau boleh membawanya untuk beberapa hari dan bersenang-senang dengannya," ujar Manny sambil menunjuk ke arah wanita yang sedari tadi berbaring manja di atas tempat tidur.
"Tidak, terima kasih!" tolak Tony sambil melangkah pergi.
Kedua orang itu lalu berjalan melewati jalan yang mereka lalui tadi. Tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mereka saat berjalan menuju di mana mobil mereka terparkir.
Saat mereka berjalan menuruni tangga dan ketika itu Tony berjalan di depan Pedro.
Buuk ...!!!!
Tanpa di sangka-sangka oleh Tony, tiba-tiba saja Pedro menghantam kepalanya dengan koper yang di tenteng tadi dan membuat Tony jatuh dan terguling-guling di anak tangga.
Pedro kemudian tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk segera melarikan diri dari Tony.
"Brengsek ...! Apa yang telah kau lakukan?!" maki Tony namun Pedro sudah tidak berada lagi di sana.
"Keparat kau Pedro ...!" maki Tony yang segera bangkit dan berlari ke arah Pedro melarikan diri tadi.
*****
Setelah Tony dan kawan-kawan mengambil kokain dari rumah Bonie, kemudian Bonie pun bergegas pergi ke tokonya. Dan ketika itu pula lah Frankie datang bertamu dan mengintrogasi Bonie perihal kokain yang hilang. Frankie telah mendapatkan apa yang dia cari dan sebelum pergi dari toko itu Frankie memberi Bonie sebuah hadiah sebagai kenang-kenangan yaitu satu buah peluru yang menembus kening Bonie. Bonie si penah itu tewas seketika dan tamat riwayatnya di tangan Frankie.
Frankie tak ingin buang-buang waktu lagi dan segera bergegas menuju kawasan Marina dan yang di tuju jelas,yaitu Swan Hotel.
"Itu orangnya ...!" seru Santo menunjuk ke arah Pedro yang sedang berlari membawa sebuah koper.
"Kau yakin?" tanya Frankie meyakinkan Santo.
"Benar, itu keparat yang bernama Pedro!" seru Santo lagi.
Frankie lantas memerintahkan sopirnya untuk injak gas lebih dalam dan menabrak Pedro yang sedang berlari.