Braaakk...!
Televisi di hadapannya hancur berantakan. Dadanya naik turun dan nafasnya terasa sesak karena emosi dan amarah yang sudah memuncak.
Franco kemudian mengumpulkan orang-orang terbaiknya. Sepuluh orang bertampang bengis dan bersenjata lengkap berdiri berbaris di hadapannya.
Dia baru saja melihat kabar berita di televisi bahwa adik kembarnya,Franki di temukan tewas di kawasan Marina tadi siang dengan luka tembak di sekujur tubuhnya.
Franco menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk mengambil jenazah Frankie di rumah sakit bagaimana pun caranya.
"Dan kalian semua dengarkan aku! Tangkap orang yang bernama Manny itu hidup-hidup! Dan bawa ke hadapan ku!" perintah Franco.
Franco yang bukan orang baru dalam dunia mafia jelas tahu siapa pemilik Swan Hotel dan siapa saja orang-orang yang bermain di kawasan pantai Marina itu.
"Bagaimana pun juga, hutang nyawa harus di bayar juga oleh nyawa. Dia akan mati di tangan ku! Bukan di tangan yang lain, apa lagi kalian!. Kalian dengar itu?!" Tanya Franco yang tak bisa menyembunyikan rasa kesal dan amarahnya.
"Siap bos!" Jawab anak buahnya dengan serentak.
Tidak menuggu di perintah dua kali,sepuluh orang itu pun segera bergegas pergi menuju Swan Hotel untuk membekuk orang yang bernama Manny.
"Keparat kau Manny! Beraninya kau membunuh saudaraku satu-satunya! Kau tidak tahu sedang berurusan dengan siapa saat ini...!" Teriak Franco sambil membanting dan menendang apa pun yang berada di dekatnya sebagai luapan rasa kesal dan rasa marah pada drinya.
Bahkan kekasihnya yang mencoba untuk menghibur dirinya tak luput dari sasaran amarah Franco.
Setelah dia bisa menguasai dirinya, dia meminta kepada seluruh anak buahnya yang berada di sana untuk mempersiapkan peti mati dan acara pemakaman untuk Frankie.
*****
Lima mayat tergeletak di dalam kamar bernomor 069 itu. Manny sempat menanyakan kemana Frankie dan Tony saat dia keluar dari kamar mandi untuk mengambil senjata.
Manny sejenak memperhatikan kelima mayat itu,tiga orang mayat anak buah Frankie termasuk orang yang bernama Santo dan satu lagi mayat gadis cantik tanpa busana di atas tempat tidur yang merupakan anak buah dari Manny. Dan satu mayat lagi jelas itu adalah mayat Pedro.
"Kasihan," Gumam Manny sambil menutup tubuh gadis itu dengan selimut.
Bagaimana pun, Manny mau pun Tony sudah berhutang nyawa kepada gadis malang itu.
Manny bergegas pergi mengejar Tony dan Frankie yang sudah lari terlebih dahulu.
"Panggil kawan-kawan yang lain, bereskan kamar ini secepatnya!" perintah Manny kepada kedua anak buahnya yang di selamatkan oleh Tony sebelum dia bergegas pergi.
Manny sampai di pelataran parkir saat mendengar beberapa kali suara tembakan.
Dia berlari menuju arah suara tembakan itu berasal.
Sesampai di sana dia hanya menemukan Frankie yang sudah terkapar dengan luka tembak di sekujur tubuh dan Manny yakin yang melakukan hal itu adalah Tony.
"Sial! Franco pasti akan menuntut balas atas kematian saudaranya!" Maki Manny dalam hati sambil pergi dari tempat itu sebelum orang-orang datang mengerumuni tempat itu.
Manny sendiri yakin bahwa Franco akan menuntut balas dan akan segera mengacak-acak kawasan pantai Marina itu sampai dia menemukan pembunuh saudaranya.