Suasana di dalam ruangan VIP yang khusus mereka pesan itu cukup meriah dan riuh,penuh suara wanita-wanita cantik dan sexy sebagai pendamping mereka. Omar dan Paris menghentikan "kesibukan" mereka sementara dengan para gadis-gadis itu saat Alex Montreal masuk bersama Gubernur serta Vidal Gomez.
"Oh ... kalian ternyata sudah datang, mari-mari duduk!" sambut Paris kepada Alex dan Gubernur itu.
"Aku tak menyangka akan ada tuan Gubernur Fayed yang akan datang ke tempat seperti ini." Sambut Omar.
Ya, sang Gubernur bernama Fayed.
Fayed atau sang Gubernur tersenyum dan menyalami Omar serta Paris.
"Aku dengar-dengar pak Menteri juga akan datang ke sini,apa betul?" tanya Paris.
"Ya begitulah, tapi tampaknya beliau akan terlambat datang ke sini karena kesibukan beliau," jawab Fayed.
"Ah ... aku tak yakin dia sibuk dengan pekerjaannya saat ini, hahaha!" tebak Paris sambil tertawa.
"Paling juga dia saat ini sedang bersenang-senang dengan Sekertaris pribadinya itu," sambung Paris lagi.
"Kau sok tahu tapi itu memang betul!" seru suara dari luar dan berjalan masuk ke dalam ruangan itu.
Pria paruh baya tidak terlalu tinggi dan berwajah hitam dan kusam,memakai kaca mata dan berambut klimis. Dia saat itu menggandeng seorang wanita cantik yang mana wanita itu lebuh tinggi dari pria tadi dan pria tadi hanya setinggi bahu si wanita.
"Oh, pak Menteri! Silahkan ... silahkan duduk!" seru Fayed menyambut Menteri itu.
Semua orang yang berada di tempat itu semua berdiri menyambut sang Menteri kecuali Alex tetap duduk di tempatnya dan bersikap acuh saat orang-orang menyalami sang Menteri.
"Apa kabar, Alex?" tanya sang Menteri sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja!" jawab Alex Montreal.
"Maaf sedikit terlambat karena tadi mengunjungi dan melayat ke tempat Franco terlebih dahulu," ujar Menteri itu.
"Aku baru tahu ada Menteri bidang hukum menghadiri dan melayat kematian seorang penjahat," sindir Alex.
"Aku datang sebagai Markos, bukan sebagai Menteri di tempat itu!" balas Markos.
"Nah, kalian sendiri kenapa tidak hadir di sana?" tanya Markos.
"Persetan dengan si Franco itu, lebih baik kami bersenang-senang di sini dari pada harus hadir di sana," jawab Paris.
Memang hubungan antara kelompok Franco Bersaudara dengan kelompok yang di pimpin oleh Alex Montreal itu tidaklah cukup baik dari dulu.
"Aku hanya datang sebentar ke sini karena ada pesan khusus dari tuan President untukmu, Alex Montreal," kata Markos.
"Pesan dari tuan President? Untukku? Ini lucu sekali!" ujar Alex Montreal sambil tertawa, tapi itu adalah sebuah tawa ejekan.
"Terserah kau mau menanggapi apa tentang itu semua, aku hanya menyampaikan pesan saja, tuan President mengundangmu dua hari lagi di istana negara, cuma itu yang bisa aku sampaikan," ujar Markos.