HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #25

Chapter 25 : Janji Seorang Penjahat

Franco bergegas menuju ke ruang kontrol atau ruang monitor setelah diberi tahukan oleh anak buahnya bahwa ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi di pulau itu.

Sedangkan di ruang bawah tempat jenazah Frankie disemayamkan tampak Tony dan Romeo berdiri dengan tenang.

"Aku tidak melihat si bisu itu dari tadi, kemana dia?" Tanya Romeo.

Tony yang mendapat pertanyaan dari Romeo tampak baru menyadari bahwa si bisu atau Fabio memang tidak berada bersamanya sedari tadi.

"Apa mungkin dia di luar bersama yang lain?" Jawab Tony sambil bertanya kembali.

"Aku harap begitu." Jaawab Romeo singkat.

"Apa tindakan kita sekarang?" Tony bertanya sambil berbisik.

"Tenang dan tunggulah sebentar," bisik Romeo.

Tony mengangguk dan memperhatikan orang-orang di sekeliling tempat itu.

Franco turun dari ruangan atas di mana ruangan monitor itu berada. Dia sangat marah dan kesal setelah menyaksikan apa yang telah terjadi melalui layar cctv. Dia lalu memerintahkan semua anak buahnya yang berada di tempat itu agar segera ke gudang dan mempersiapkan persenjataan mereka.

Setelah di perintahkan oleh Franco maka seluruh anak buahnya pun segera bergerak menuju gudang persenjataan dan mengambil senjata untuk menyambut musuh yang tiba-tiba datang menyerang.

"Ada apa? Apa yang telah terjadi?" Tanya Romeo pura-pura tidak tahu.

"Ada keparat yang berani menyerang dan bermain-main denganku!" Seru Franco dengan wajah kesal.

"Wah! Mereka nekat sekali berani masuk ke pulau dan menyerang mu, kurang ajar sekali!" Seru Romeo memanasi.

*****

Anak buah Franco bergegas menuju gudang senjata yang berada di ruang belakang kediamannya.

Namun sialnya Manny dan kawan-kawan sudah menunggu di sana dan langsung menembaki mereka semua tanpa ampun.

Anak buah Franco yang lain yang berada di tempat parkir yang berjaga-jaga di sana terkejut mendengar suara tembakan dan bergegas hendak pergi melihat apa yang terjadi.

Namun saat itu juga mereka di habisi oleh anak buah Romeo yang saat itu di suruh bersiap di luar.

Tak makan waktu lama seluruh anak buah Franco dapat dilumpuhkan dan dihabisi berkat taktik yang telah disusun dan direncanakan oleh Romeo.

Manny dan sebagian anak buahnya merangsek dan berhasil masuk ke dalam ruang tengah di mana di sana sudah ada Romeo,Tony serta Franco dengan dua orang yang mengawalnya.

Sedangkan anak buahnya yang lain tetap di luar untuk berjaga-jaga.

"Sepertinya kau akan menyusul saudaramu hari ini juga," ujar Manny sambil menodongkan senjatanya ke arah Franco.

Franco terkejut dan tak menyangka semua anak buahnya dengan mudah dapat dilumpuhkan oleh musuh.

"Tenang...tenang...ini bisa dibicarakan baik-baik, tidak perlu menggunakan senjata," ujar Franco.

"Aku...aku...punya penawaran bagus untuk kalian." sambungnya lagi.

"Penawaran apa yang kau tawarkan?" Tanya Manny sambil tetap mengarahkan moncong senjatanya ke arah Franco.

"Kalian boleh mengambil berapa pun banyaknya uang bahkan kokain yang kalian inginkan, asalkan aku dibiarkan tetap hidup, bagaimana?" Kata Franco memberi penawaran.

"Penawaran yang bagus!" Kali ini Romeo yang bicara sambil terkekeh.

Lihat selengkapnya