HITAM - PUTIH

hendri putra
Chapter #31

Chapter 31 : Keluarga Montreal

Don masih duduk di ruang kerjanya, dia memperhatikan email-emil yang masuk dan memeriksa beberapa berkas tagihan yang dia miliki. Don juga sedang dipusingkan oleh biaya kuliah anaknya di luar negeri dan tadi siang anaknya itu menghubungi dia meminta kiriman uang untuk biaya di sana.

Kebiasaan buruk Don adalah dia sangat suka bertaruh dan bermain judi, baik secara online mau pun datang langsung ke rumah judi atau casino.

Merasa sangat kesulitan dan banyak kebutuhan yang mendesak, membuat Don sedikit merasakan stres dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari semua masalah yang sedang dia hadapi saat itu.

Sebelum Kent meninggalkan dia, pemuda itu sempat meninggalkan dan mengirimkan salinan foto yang dia dapatkan tadi kepada Don.

Sudah untuk kesekian kalinya Don melihat dan memperhatikan foto-foto tersebut.

Don punya pikiran lain terhadap foto-foto tersebut, alih-alih akan menerbitkan berita beserta foto-foto itu, Don tampaknya akan melakukan cara yang lain agar dia bisa mendapatkan banyak uang.

*****

Pagi itu Alex Montreal sudah datang ke kantornya. Sebelum dia masuk ke dalam ruangannya, sekretarisnya menghampirinya dan memberikan sesuatu kepada Alex Montreal.

"Apa ini?" tanya Alex Montreal saat menerima amplop coklat dari sekretarisnya.

"Saya tidak tahu pak, tadi pak satpam yang mengantarkan amplop itu ke meja saya," jawab si sekretaris memberi tahu.

"Baiklah, terima kasih!" kata Alex Montreal sambil berjalan menuju ruangannya.

Amplop itu di letakan begitu saja di atas meja saat dia sudah berada di dalam ruangannya.

Dia hanya menganggap itu hanya sebuah amplop biasa atau bisa jadi hanya sebuah proposal untuk meminta bantuan.

Alex Montreal tidaklah hidup sendirian, dia memiliki seorang anak laki-laki berusia sekitar 23 tahun. Nama anaknya itu adalah Arthur Montreal, ibunya Arthur sendiri sudah meninggal saat melahirkan dia. Alex Montreal merasa tak perlu untuk menikah lagi karena menurutnya hubungan pernikahan itu hanya akan membuat dia bertambah pusing saja. Belum lagi saat dia sudah merasa sangat mencintai istrinya, tapi sang istri tiba-tiba saja meninggal dunia. Satu alasan lagi yang membuat Alex Montreal memutuskan untuk tidak mau menikah lagi. Dan dia merasa jika dia ingin bersenang-senang, dia cukup menyewa dan memanggil beberapa wanita penghibur untuk menemaninya.

"Anak Setan itu tak henti-hentinya membuat masalah. Waktu itu membuat keributan di tempat hiburan, lain hari dia membawa kabur istri orang dan menghajar suaminya, dan baru saja ada kabar bahwa dia sudah menghamili anak orang, benar-benar anak setan!" gumam Alex Montreal kesal.

Di perjalanan menuju kantor tadi Alex Montreal sempat menghubungi Paris dan menyuruh Paris untuk menemuinya di kantor pagi itu.

Kedekatannya dengan beberapa pejabat teras di pemerintahan mau tak mau membaut dia harus bertindak tegas terhadap anak satu-satunya itu agar tidak berbuat macam-macam lagi agar nama baik Montreal tetap terjaga.

Telepon di atas mejanya berdering, Alex Montreal lalu mengangkat dan menjawab panggilan telepon tersebut.

"Ya, ada apa?" tanya Alex Montreal.

Lihat selengkapnya