Pada akhirnya, Chiang Kai-shek mati. Mao Tse-tung mati. Hirohito mati. Pemimpin Banyak Istri mati. Pemimpin Banyak Senyum mati. Semua mati.
Aku pun telah lama mati saat kuceritakan semua ini. Bumi Yìnní, tepatnya pekuburan Cikadut, Mantuong, sudah lama menelan jasadku.
Tentang bagaimana orang mati bisa bercerita, tanyakan itu pada Sang Maha Kuasa. Bukankah Dia Maha Kuasa dan tak pernah mengenal kata mustahil?
Kuingat, dulu di masa kanakku, seseorang meramal bahwa aku akan menghadapi jalan kelam seumur hidupku, dan para roh jahat dan iblis tak akan pernah jemu menyerangku dan keluargaku, terutama orang yang paling kukasihi sepenuh jiwaku.