"Solusi apa yang kamu maksud?" sela Om Fajar. Dia menatap tajam ke arah Rey.
"Aku akan bertunangan di depan Kakek sekarang juga!" ujar Rey dengan suara meninggi.
"Apa tunangan?" teriak Vely spontan.
Waduh! Kok malah jadi begini sih! Tapi, tunggu. Bagus juga idenya Rey. Kalo tunangan kan berarti belum terikat secara resmi. Jika kakeknya Rey sembuh, tunangan kan bisa dibatalkan. Rey, ini ide yang cemerlang, gumam Vely. Dia menatap ke arah Rey.
"Iya, Ma, Pa, Tante, Om. Aku setuju dengan ide Rey. Pernikahan itu butuh rencana yang matang!" ujar Vely.
Aku harus membuat para orang tua ini setuju dengan ide Rey, gumam Vely.
Nampaknya Vely mengerti maksud rencanaku. Tunangan kan bisa dibatalkan lebih mudah. Jika menikah kan berarti terikat secara agama dan hukum negara. Itu ikatan yang sulit dilepaskan, gumam Rey.
"Tapi, Rey. Lebih baik kalian menikah langsung saja. Ikatannya akan lebih kuat. Daripada hanya bertunangan!" sergah Tante Indah.