"Siapa yang nelpon, Nak?" tanya Nyonya Indah.
Duh, gawat! Aku harus gimana, nih! Mana di layar keliatan banget foto Brian. Nama kontaknya juga mencolok, gumam Vely.
Nampak pada layar smartphone Vely, foto Brian yang ada dalam bingkai berbentuk hati warna merah. Nama kontaknya pun mencolok. Nomor telepon atas nama Brian dinamai 'Beb ❤'. Tangan Vely menyembunyikan smartphone itu agar layarnya tak terlihat.
"Ada telepon kok nggak dijawab? Jawab aja!" ucap Nyonya Indah.
"Takut ganggu, Tante eh Mama," sahut Vely.
Sudahlah, reject dulu aja. Setelah itu, aku videocall balik. Maaf, ya, Brian, gumam Vely. Dia segera menekan tombol reject pada layar smartphone itu. Dia melakukannya dengan perlahan-lahan agar foto Brian dan nama kontaknya tidak terlihat. Vely kemudian mendekat ke arah Rey.
"Temenin aku keluar! Aku perlu nelpon orang. Penting ini!" bisik Vely ke telinga Rey.
"Ma, Pa, Tante, Om, Kakek," panggil Rey. Para orang tua di ruangan itu menengok ke arah Rey. "Aku sama Vely keluar dulu ya sebentar. Mau cari makan dulu. Vely lapar banget!" ujar Rey ringan.
Lho, kok alasannya gitu, sih! gumam Vely.
"Hahaha," Nyonya Indah tertawa. "Ya udah, sana. Cari makan ke tempat yang agak jauh juga boleh lho, sekalian kencan, hahaha," ujar Nyonya Indah.