Rencana apa yang Rey maksud? gumam Vely. Dia menatap tajam ke arah Rey. Berbagai pertanyaan bergelayut di pikirannya.
"Gimana cara batalin perjodohan ini? Kita kan udah setuju tadi. Kan nggak mungkin kita putus di tengah jalan. Apalagi kamu bilang udah berencana nikah tanggal 8 Agustus," ujar Vely.
"Pernikahan kan nggak bakal terjadi kalau kita berdua nggak sepakat lagi!" sahut Rey.
"Hah? Maksudmu apa? Kamu berencana putus di tengah jalan beneran?" ucap Vely.
"Iya, maksdku begitu. Jadi, sebelum bulan Agustus kita sudah harus bikin seolah-olah kita nggak cocok lagi ...." ujar Rey.
"Percuma, Rey! Keluarga kita deket banget! Kalau pun kita bilamg gitu ujung-ujungnya pasti dipaksa buat ngelanjutin," sahut Vely.
"Aku belum selesai bicara, Vel. Dengar, pernikahan nggak bakal terjadi kalau kita berdua nggak ada di tempat. Jadi, sebelum tanggal 8 Agustus kita berdua udah harus keluar dari negara ini dan pura-pura marahan pake konflik yang parah gitu."
"Iya, juga sih. Kalau kita berdua nggak ada berarti kan pernikahan nggak bisa terselenggara. Ide bagus, Rey. Tapi, kita harus pergi kemana?" tanya Vely.
"Aku bakal pergi ke Jepang. Aku pengen ikut kursus bikin komik di sana atau mungkin liat festival manga sama anime," sahut Rey.
"Terus aku?" ujar Vely sambil menunjuk ke arah wajahnya.