Hopefullove

M. T. Cahyani
Chapter #12

Hopefullove's Chapter 12

Siapa ya yang bisa kuajak buat jadi pasangan dance? gumam Vely. Dia melangkah keluar dari ruangan kelas. Saat di lorong kampus, ia memeriksa notifikasi pada layar smartphone-nya. Eh, ada pesan dari aplikasi baca komik favoritku, gumam Vely. Dia segera membuka pesan chat pada aplikasi itu. Ternyata dari Si Rey, gumam Vely. 

Pejuang Mimpi: aku tunggu di parkiran fakultas ....

"Pesan yang sangat singkat, padat dan jelas," ujar Vely. Dia segera melangkah menuju ke parkiran fakultas.

Parkiran itu terletak di belakang gedung tempatnya kuliah tadi. Nampak deretan mobil-mobil terjajar rapi. Nampak juga sepeda motor berderet-deret rapi. Sepeda menjadi kendaraan minoritas di parkiran itu. Jumlah sepeda yang diparkir di sana bisa dihitung dengan jari. 

"Rey, dimana, ya?" Vely memandang ke segala arah dari pinggir bagian tengah parkiran itu. 

"Hey!" terdengar suara seseorang. Orang itu menepuk bagian belakang punggung Vely. 

"Ah!" teriak Vely. Jantungnya berdetak kencang dalam sekejap. Matanya langsung menatap ke arah sosok itu. "Ih, Rey! Kamu bikin kaget aja!" keluh Vely. 

"Padahal aku nggak bermaksud bikin kaget, lho. Sudahlah, lupakan. Hari ini jadi ke rumahku. Kita mulai rencana itu!" sahut Rey. 

"By the way, kamu ngapain ngajak ketemuan di sini?" tanya Vely. 

"Kamu nggak peka! Kamu kan belum pernah ke rumahku. Jadi mending kita ke sana barengan aja," ujar Rey. "Ya sudah, ayo! Ambil kendaraanmu!" 

"Bener juga, aku kan belum pernah ke rumahmu," sahut Vely. 

"Aku kan diantar jemput terus, Rey. Rey, kita pulangnya barengan terus aja. Kita pura-pura biar hubungan kita makin deket. Biar nggak dicurigai," ucap Vely sambil menatap ke arah Rey. 

"Iya, itu gampang. Oh ya, yang terpenting mulai hari ini kita udah harus mulai bikin cerita komik itu. Biar bisa segera daftar lombanya," ujar Rey sambil berjalan di samping Vely. "Oh ya, aku belum punya nomor kontakmu! Nih, tulis!" perintah Rey. Dia menyerahkan smartphone-nya kepada Vely. 

Lihat selengkapnya