Hopefullove

M. T. Cahyani
Chapter #17

Hopefullve's Chapter 17

Wajah Rey dan Vely saling menempel erat. Wajah Vely membentur wajah Rey tepat di permukaannya. Wajah itu bersentuhan dan saling menempel. Pupil mata Vely menjadi melebar seketika. Dia baru saja menyadari hal yang terjadi terutama peristiwa sentuhan wajah itu. 

Apa ini? Kenapa wajahku jadi menempel seperti ini dengan Rey. Apa artinya saat ini aku dan Rey sedang ..... Tidak! Tidak! Rey sedang memakai masker! Ini tidak dihitung! Tapi, mengapa jantungku jadi dag dig dug, ya. Ini pertama kalinya wajahku menempel sedekat ini dengan seorang pria. Wajahku dan Brian saja tak pernah dalam posisi seperti ini, gumam Vely. 

Apa ini? Kenapa posisinya jadi seperti ini, sih? Apa aku dan Vely sedang .... Ah! Apa yang kupikirkan. Buang jauh-jauh pikiran kotormu, Rey. Jelas-jelas kau masih memakai masker di mulutmu. Tentu, hal ini tidak bisa dianggap seperti adegan di pikiran konyolmu. Tapi, mengapa aku merasakan perasaan yang berbeda, ya? Aku merasa berdebar. Wajah Vely sangat dekat dengan wajahku. Aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Dia terlihat berkali-kali lipat lebih cantik jika diamati dari dekat , gumam Rey. 

"Ah! Ma ... af, Rey ...." Vely segera berpindah dari atas tubuh Rey. Dia menopang tubuhnya dengan dengan kedua tangannya. Vely lalu membersihkan sisa tanah yang menempel di tubuhnya. 

"Ka ... mu ...ehm ...." tanya Rey terbata-bata. 

Sial! Kenapa aku jadi canggung begini, sih! Rasanya malu. Jantungku juga masih berdebar-debar lagi. Ayo, Rey, fokuskan pikiranmu! Tadi itu hanya ketidaksengajaan saja! Hanya itu, tak lebih! gumam Rey. 

"Kamu ehm nggak papa?" tanya Rey lirih. Dia mencoba menatap Vely. Wajah Vely nampak sedikit memerah. 

"Ehm, nggak papa, kok," sahut Vely lirih. Dia tak berani menatap ke arah Rey. 

Tenang, Vely tenang. Itu tadi hanya kecelakaan. Tak lebih! Ingat hanya kecelakaan! Itu hanya peristiwa dua wajah yang tak sengaja menempel. Tidak terjadi apa pun. Ingat! Meski menempel erat dan sangat dekat tapi Rey masih memakai masker di mulutnya. Ingat itu, Vely! Tenangkan dirimu! Fokuskan pikiranmu! gumam Vely. Vely menatap ke arah speaker dan kamera. 

Lihat selengkapnya