Horor family

angkaribut
Chapter #3

3.dongeng di malam hari

Malam mulai merangkak naik di Panti Asuhan Pelita Kasih. Suasana yang sebelumnya ramai dengan suara tawa dan percakapan anak-anak kini mulai mereda. Beberapa dari mereka sudah kembali ke kamar masing-masing, bersiap untuk tidur setelah seharian penuh bermain di bawah terik matahari.


Di lorong utama panti, Bu Ratna, salah satu pengasuh yang terkenal dengan sikap lembutnya, berjalan perlahan menuju kamar-kamar anak. Dengan tubuhnya yang ramping dan kerudung biru muda yang selalu terpasang rapi, Bu Ratna adalah figur yang sangat dicintai oleh anak-anak panti. Dia selalu memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan.


Sesampainya di depan kamar, Bu Ratna mengetuk pintu pelan sebelum membukanya. Di dalam, beberapa anak sudah mulai meringkuk di bawah selimut, sementara yang lain masih berbisik-bisik, belum benar-benar siap untuk tidur.


"Anak-anak, waktunya tidur ya. Besok masih ada hari yang panjang," kata Bu Ratna dengan senyum hangatnya, suaranya selalu terdengar lembut tapi tegas.


Anak-anak yang masih terjaga hanya mengangguk sambil tersenyum kecil, meski sebagian dari mereka terlihat masih penuh semangat dan sulit memejamkan mata. Randy dan Irfan, yang berbagi kamar dengan beberapa anak lain, juga sudah bersiap-siap untuk tidur. Namun, di benak mereka, percakapan yang didengar Irfan sore tadi masih terus terngiang.


"Kalian juga sudah siap tidur, Randy, Irfan?" tanya Bu Ratna ketika ia mendekati tempat tidur mereka. Dia duduk di tepi tempat tidur Irfan, menatapnya dengan penuh kasih sayang. "Sudah hari yang melelahkan, bukan?"


Irfan mengangguk pelan, meskipun pikirannya jauh dari kata tenang. Dia berusaha tersenyum, tapi Bu Ratna bisa melihat ada sesuatu yang mengganggu anak itu. "Ada yang ingin kamu ceritakan, Fan?" tanyanya lembut.


Irfan menggigit bibirnya, menatap Randy yang ada di tempat tidur sebelah. Randy hanya mengangguk kecil, memberi isyarat agar adiknya mengatakan apa pun yang ada di pikirannya.


"Bu, aku tadi dengar Pak Haris ngobrol sama tamunya," kata Irfan pelan, suaranya nyaris berbisik. "Mereka ngomongin tentang aku dan Randy. Mereka bilang kita akan diadopsi."


Bu Ratna tampak sedikit terkejut, meskipun dia dengan cepat kembali menenangkan dirinya. Dia tahu bahwa hal ini mungkin akan segera terjadi, tetapi dia tidak menyangka Irfan akan mengetahuinya lebih awal. Namun, Bu Ratna tidak ingin membuat anak-anak merasa lebih cemas dari yang seharusnya.


"Fan, Randy... Memang benar, besok akan ada tamu yang datang. Mereka sudah lama ingin mengadopsi anak-anak dari sini," katanya, memilih kata-katanya dengan hati-hati. "Dan sepertinya mereka sangat tertarik dengan kalian berdua."


Irfan hanya bisa terdiam. Meski sudah mendengar ini dari percakapan yang ia intip sebelumnya, mendengar langsung dari Bu Ratna terasa lebih nyata. Matanya sedikit membesar, sementara Randy tetap tenang di sampingnya, meski jelas bahwa kabar ini juga menggetarkan hatinya.

Lihat selengkapnya