Reno usai menerima panggilan dari ibunya, sementara ibunya mengingatkan Reno untuk tidak melalaikan mengurus adiknya. Larut malam menjadi sunyi jam tidur Reno sudah terlewatkan telah memasuki pukul 22:20. Reno masuk kembali ke dalam kamar Luna untuk mengecek Luna tertidur atau masih mewarnai.
"Luna belum tertidur," ucap Reno dalam hati sambil mengintip melalui celah pintu kamar adiknya.
Reno kembali masuk ke dalam kamar adiknya yang sedang terduduk mengambar.
Reno menepuk pundak adiknya, lalu Luna adiknya melihat ke arah kakaknya.
"Aku ingin minum," ucap Luna memakai bahasa isyarat.
Reno menjawab,"Ok."
Saat itu Reno berjalan keluar dari kamar adiknya menuju ke dapur. Saat itu Reno berada di lantai bawah di dapur mengambil segelas air.
"Hufft ini sudah larut malam, adik aku belum juga tertidur," ucap Reno dalam hati
Reno selesai mengisi air di dalam gelas, lalu Reno berjalan kembali menaiki tangga menuju ke kamar adiknya Luna.
Tiba di dalam kamar Luna. Reno meletakan gelas yang berisikan air itu di dekat adiknya.
"Ugh,ugh,ugh. Akhmm." Luna menghabiskan air minum dan menaru gelas itu kembali di dekatnya.
"Sebaiknya kamu tidur," ucap Reno memakai bahasa isyarat.
Saat itu raut wajah Luna seperti sedih karena lukisanya belum selesai gara-gara diminta untuk tidur. Luna berjalan lalu berbaring di atas kasurnya sambil memperhatikan Reno sedang berdiri dekat pintu.
"Kamu kesekolah besok, kamu tidur," ucap Reno memakai bahasa isyarat.
Reno berjalan keluar dari kamar adiknya. Saat Reno keluar Luna terbangun dan kembali terduduk di kursi belajarnya untuk melanjutkan lukisan gambar ya beberapa saat kemudian gambar Luna selesai di warnai dengan warna hitam,coklat,dan biru warna terakhir yang ia selesaikan.
Reno begadang dan terduduk sendiri di ruang tamu lantai bawah sambil menonton acara TV kesukaanya yang belum selesai, saat Reno menonton sambil mata mulai terasa ingin tertutup, terdengarla hal yang mengerikan seperti benda yang terjatuh seperti suara kaleng.
TRINTING!!
Benda kaleng yang terjatuh itu membuat Reno kembali membuka mata, lalu melihat ke arah samping melihat ke arah pintu rumah yang sudah tertutup, lalu menoleh kembali ke arah sebaliknya.
"Hoaam." Reno berdiri dari ia duduk.
Reno berdiri dan berjalan menuju suara kaleng yang terjatuh itu. Reno menekan saklar untuk menyalakan lampu yang berada di dekat kuseng pintu masuk ke dalam ruangan bawah tanah, namun lampu itu tidak menyala.
Tag! Tag!
"Bohlam lampunya mati," ucap Reno.
Reno berbalik badan untuk mencari senter, beberapa saat kemudian Reno kembali sambil memegang senter, Reno berjalan menuruni tangga ruangan bawah tanah sambil menyorotkan cahaya senter di ruangan itu.
"Ini merepotkan ketika kaleng catnya tertumpah dalam keadaan kalengnya tidak tertutup," ucap Reno.
Ruangan bawah tanah rumah Reno sebagai tempat penyimpanan barang yang tidak terpakai dan sebagai tempat penyimpanan perkekas.
"Waarh!! Waarhh!!" Suara misterius
Reno mendengarkan suara itu saat ia terjongkok.
"Siapa itu?" Reno menyorotkan cahaya senter ke belakang.
Reno yang tidak melihat objek dari suara itu kembali membalik badan lalu terjongkok.
"Benar saja, catnya tertumpah," ucap Reno.
"Ya ampun, apa iya aku lupa kemarin nutupnya pas selesai cat pelek ban motor,argh dasar dodol," Reno ngomel.
Saat itu Reno berdiri untuk mencari kain lab pel di sekitaran ruangan gudang.