Pada suatu malam mereka berkumpul di rumah Reno. Teman Reno bernama Era telah merasa senang karena keiginan dari hari ulang tahunya terwujud.
22:00
"Baiklah kita lakukan," ucap Era.
"Hompimpa'layu'gambreng." Mengipaskan tangan.
Tangan mereka selaras berwarna putih.
"Ya lagi," ucap Era.
"Gambreng." Mengipaskan tangan.
Tangan mereka selaras berwarna putih.
"Gammmbreng."Mingapskan tangan.
Salah satu dari mereka berwarna berbeda.
"Aaa ok aku yang duluan," ucap Rony.
"Haha hayoo," ucap Era.
Saat itu mereka berdiri lalu berjalan menuju WC tamu di rumah Reno, mereka menyiapkan perlengkapan seperti kamera melalui handphone yang memasang Reno dan Lilin yang dinyalakan oleh Wika.
"Ok semua sudah siap," ucap Era.
"Terus aku berbuat apa disini?" Rony bertanya.
"Kamu cukup berdiri menghadap ke cermin selama 30 menit," ucap Era.
"Weeeh 30 menit itu gak kelamaan?" Ucap Rony mengeluh.
"Ok 25 menit," Era menjawab.
"Cuman itu saja?" Rony bertanya.
"Ow satu hal lagi, kamu nyalain lagu tili-tili bom tutup mata sambil bilang, aku disini ingin bertemu denganmu, aku disini ingin main denganmu," jawab Era.
"Sekarang aku putar lagunya?" Rony bertanya.
"Belum, pada saat kami di luar kemudian aku teriak sudah baru putar, sementara kami mematikan lampu di rumah ini," jawab Era.
Saat itu mereka berempat keluar dari WC tamu di rumah Reno. Pada malam itu mereka sudah di luar rumah Reno untuk menurunkan saklar, ruangan menjadi gelap.
"Boleh aku gendong adik kamu nggak?" Wika bertanya.
"Ya boleh." Reno menyodorkan Luna ke Wika.
"Luna takut?" Wika bertanya ke Luna.
Reno memberitahu ke Wika jika adiknya mengalami tuna rungu
"Ee cara komunakasi dengan dia memakai bahasa isyarat," ucap Reno.
"Ooww ok," ucap Wika terkejut.
"Jadi ini bersifat seumur hidup?" Wika bertanya.
"Ya." Reno menjawab datar.
Saat perbincangan mereka Era berteriak memberitahukan waktunya sudah dimulai.
"Huff aku mesti bisa menyelesaikan permainan ini," ucap Rony.
"Sekarang!" perintah Era.
Rony menekan handphone Era untuk memutar lagu.
Tili-tili-bom
Zakroy glaza skoree,