Rissa itu ringkih. Jika di analogikan sebagai sebuah benda, maka Rissa adalah kaca. Kaca rapuh yang tak boleh disentuh.
Sebenarnya, sarapan adalah hal penting untuk seorang Zephyra Beatarissa, sejak kecil, bahkan sejak ia masih berumur 2 tahun saja ia memang harus dibiasakan sarapan. Bukannya kenapa. Rissa memang terlahir dengan kondisi imun yang lemah, Rissa pernah pingsan hanya karena terlalu lama berada di bawah matahari. Bahkan dulu Rissa pernah pingsan saat pelajaran olahraga hanya karena bola yang mengenai kepalanya.
Rissa duduk di kursinya. Kemudian menatap ke samping dimana jendela besar kelas menghadap ke arah Taman sekolah yang penuh dengan pepohonan rindang. Rissa merasakan seseorang menarik kursi disebelahnya, namun ia masih tak terdistraksi. Hingga ketika harum parfum seseorang yang ia hafal tercium di indera penciumnya, ia menoleh lalu memasang wajah bingung.
Seorang cowok bertubuh jangkung dan berambut kelimis duduk disebelahnya dengan satu tangannya yang sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam Tote bag nya.
"Gue cuman mau kasih ini" ujarnya sembari mengeluarkan beberapa kotak makanan dari dalam Totebag. "Dari bunda, katanya little Dino gak boleh kelaperan"
Rissa memutar matanya jengah. Dilihat dari sisi manapun, semua perkataan cowok disebelahnya ini adalah sebuah kebohongan. Tidak mungkin Bunda Nina yang berhati malaikat akan memanggilnya dengan sebutan 'Little Dino', itu jelas sebuah kebohongan.
"Bunda, atau elo? "tanya Rissa dengan nada curiga membuat Keanu menyengir kuda.
"Kan, lo mah rese! Berhenti manggil gue Little Dino karena gue udah ga serakus dulu! " ujar Rissa membuat Keanu justru tertawa terbahak bahak.
"Secara gak langsung tuh lo ngaku, kalau dulu lo memang pernah rakus kayak Dinosaurus kan? "ejek Keanu.
Diluar dugaan Keanu, kali ini justru Rissa tak terganggu oleh ejekannya. Biasanya Rissa akan tetap membalas semua ejekan Keanu dan mereka akan berakhir dengan canda tawa. Tapi kali ini?
"Ris? Kenapa lo? " tanya Keanu.
"Bukan urusan lo" balas Rissa sembari membereskan kotak bekal yang Keanu berikan.
"Ris, lo tahukan kalau gue,—"
"Iya Nu iyaa, gue gak apa apa dan Thanks makanannya, bilang sama Bunda nanti sore gue mampir"ujar Rissa membuat mata Keanu berbinar. Tapi sayang, Binar itu sengaja Keanu sembunyikan agar Rissa tak dapat melihatnya walau sekilas.
"Ngapain lo mampir? Gak usah ya Ris! Lo cuma bikin Bunda repot doang!! "ujar Keanu seolah tak mengizinkan Rissa untuk berkunjung. Padahal, jauh di lubuk hatinya, Keanu senang bukan kepalang mengetahui jika Rissa akan berkunjung ke rumahnya.
"Yeee, kok malah lo yang sewot? Bunda aja gak pernah bilang kalau dia kerepotan karena gue, justru Bunda seneng karena gue bisa bantu dia buat bikin pesenan Kateringnya, gak kayak anaknya!! "
Sejujurnya, ia senang karena akhirnya Rissa mau mengejeknya balik. Tidak diam seperti tadi. Karena yang Keanu kenal dari sosok Rissa adalah Rissa yang bawel dan cerewet, Rissa yang selalu aktif dan pintar dalam hal berdebat. Namun sejak kejadian itu, Keanu kehilangan sosok itu dari Rissa. Rissa yang sekarang hanyalah sesosok gadis berwajah datar, yang selalu menghindar dari perdebatan.
"Apa lo bilang Ris? Berani lo bilang gitu hah?"
Rissa menjulurkan lidahnya lalu tertawa ketika tangan Keanu menggelitik perutnya.
"Awas aja lo ya!! Gue kelitikin lo sampe kurus!!"