Jika ada tempat, dimana semua terasa tidak adil, disitulah Bella berada. Ada banyak hal yang Bella tidak mengerti. Tentang hidupnya dan kisah asmaranya. Dan jika bisa Bella memilih, Bella tidak ingin jatuh cinta pada sosok yang tak mudah ia gapai.
2 tahun memendam rasa, dan selama itu pula Keanu tak pernah menggubrisnya.
Bukan Bella tidak tahu. Bella paham betul siapa yang diam diam sudah memenangkan hati seorang Keanu. Bella sadar akan posisinya tapi selama sang pemenang itu tidak menyadari perasaannya, Bella akan berusaha sampai Keanu sadar bahwa ada dia dengan cintanya yang nyata.
Bella membenci kenyataan itu. Kenyataan dimana Keanu memendam perasaan terhadap Rissa yang jelas jelas tidak pernah menyukainya. Apa yang Rissa punya dan dia tidak punya?
Ah, itu pertanyaan konyol. Jelas dia dan Rissa memang berbeda.
Rissa—Si pemilik segalanya. Rissa itu cantik, rambutnya panjang dan hitam lekat, matanya bagus, dia cerdas dan elegan. Semua orang menyukai Rissa, gadis malang itu selalu ceria dan menjadi moodbooster bagi semua orang yang ada disekitarnya.
Rissa itu cantik, definisi sempurna secara fisik dan materinya. Dia dari keluarga kaya, semua hal bisa dia lakukan kecuali olahraga. Ah, bahkan jika Bella jago di bidang olahraga pun, Keanu tetap tidak akan menggubrisnya.
Pusat atensi seorang Keanu adalah Rissa, seolah apapun yang Rissa lakukan akan terlihat bagus saja dipandangan seorang Keanu.
Hah, Bella lelah seperti ini. Tapi tak ada cara lain selain tetap mencintai Keanu. Tak peduli seberapa dingin Keanu menanggapinya dan tak peduli apakah Keanu menganggap eksistensinya atau tidak.
"Bel, lo melamun?"
Bella terkejut, Rissa menyadarkannya dari lamunan konyolnya tadi.
"Eh ya? Kenapa Ris?" tanya Bella dan Rissa hanya tertawa mengetahui teman sebangkunya melamun.