Hot Mess Perfect Relationship

Aida Hanabi
Chapter #5

Bab 5

Cindy masuk ke kamar Denis seperti yang diminta oleh lelaki itu. Hari ini adalah hari terakhir sebelum pesta pernikahan Cindy dan Damien digelar.


“Sayang,” panggil gadis itu. Dia memeluk erat kekasih sahabatnya dengan mesra. 


Tanpa ragu Denis menyambutnya. “Sudah, abaikan saja apa yang dilakukan pamanku.” 


Lantas, Cindy melepas pelukan itu dengan wajah cemberut. “Bagaimana bisa aku mengabaikannya? Dia memperlakukanku seperti sampah!” Jelas gadis itu melebih-lebihkan apa yang sebenarnya terjadi. “Andai kau yang dijodohkan denganku. Mungkin saat ini kita sedang bersenang-senang sebelum hari pernikahan besok.” 


Denis tertawa terbahak-bahak. Dia lantas mencium pipi gadis pujaan hatinya itu. “Aku juga sangat mengharapkannya, Sayang. Tapi apa boleh buat? Kita tidak bisa menentang keputusan keluarga besar.” 


Keluarga besar utama memiliki pengaruh besar dan Damien adalah pusat dari apa yang sudah mereka putuskan. Tidak ada yang bisa menentang Damien karena dia sama sekali tidak akan membiarkan siapa saja mengubah rencana yang sudah ditetapkan. Bahkan orang tua Damien pun tidak bisa berkutik.


“Lagi pula, jika pernikahan ini berjalan dengan lancar, kau dan keluargamu akan mendapatkan benefit yang sangat besar.” Denis berusaha untuk menggugah semangat Cindy lagi. “Bisnis keluargamu akan lancar dan kau akan mendapatkan jaminan hidup layak—bahkan mewah. Seperti yang kau dambakan selama ini.”


Mendengar itu tidak lantas membuat hati Cindy merasa terhibur. “Kau terdengar seperti pria brengsek yang ingin menjual kekasihmu sendiri ke orang kaya. Menyebalkan!”


Denis segera menggeleng. “Tidak, bukan itu maksudku. Damien adalah pamanku, dia keluargaku. Hubungan kita tidak akan berubah meski kau menjadi istrinya. Percayalah, dia lebih gila kerja dari apa yang kebanyakan orang kira.” Ucapannya terdengar meyakinkan, karena memang itulah sifat Damien yang mayoritas orang lain kenal.


“Kau hanya perlu menjadi sosok istri idaman di mata keluarganya. Maka, tidak akan ada yang curiga dengan hubungan kita,” lanjut Denis.


Cindy bak tersihir dengan kata-kata Denis. Itu masuk akal, karena Denis dan Echa juga akan melanjutkan hubungan mereka seperti yang sudah direncanakan kedua belah pihak keluarga. Posisi mereka akan sama-sama aman. 


Melihat Cindy yang saat ini sudah tampak tenang, Denis bergerak maju melewati gadis itu. Dia menggapai pintu dan menguncinya. Lalu, dari belakang, pemuda tersebut memeluk Cindy dengan mesra. 


“Karena itulah,” bisik sang lelaki tepat di telinga Cindy yang sempat terperanjat. “Kita gunakan waktu yang berharga ini untuk bersenang-senang.” 

Lihat selengkapnya