Dreams are pure thought, an opportunity to discover yourself.
“Here is your cappuccino, Miss. Enjoy your coffee and have a good evening.”
Seorang staf melayani saya sambil tersenyum.
Saya mengangguk. Takjub. Tempat yang indah dan mewah. Pelayan yang ramah. Dan, saya dilayani seperti orang penting. Pakai bahasa Inggris pula. Untung saya mengerti. Padahal, biasanya, meski minum di kafe internasional, kadang ada saja pelayannya yang nyeletuk pakai bahasa Jawa. Berasa salah tempat, kayak di mana gitu.
“Kamu suka tempat ini?” Takita membuyarkan lamunan saya.
Saya mengangguk dan tersenyum. Suatu hari saya pasti juga bisa bekerja di sini, hati kecil saya menyombong berbisik.
***
Takita adalah mantan customer saya yang paling doyan komplain saat saya masih bekerja di sebuah restoran besar di tengah Kota Surabaya. Takita tidak bisa berbahasa Indonesia sedangkan di restoran kami saat itu hanya saya yang kebetulan sedikit mengerti bahasa bule. Dan, dari celah itulah, saya jadi dekat dengannya karena kalau mau order apa pun, mintanya hanya kepada saya.