Hotelicious

Bentang Pustaka
Chapter #3

Sekolah Calon BABU BERSERTIFIKAT

“If you are going to be thinking, you may as well think big.” —Donald Trump

“OK, hari ini kita mulai praktik.”

Seorang pria botak berujar penuh percaya diri.

Seisi ruangan berdengung. Sebagian senang karena tidak harus mendengarkan ceramah dan teori yang membosankan, sebagian lagi bingung dan tak mengerti mau mengerjakan apa.

Kami digiring menuju toilet di ujung koridor. Bergerombol, kami semakin kebingungan karena pria botak ini mengambil sikat toilet, sapu, dan kain pel.

“Silakan satu per satu praktik membersihkan kloset, sebagian lagi mengepel lantainya, ya. Satu orang lagi membersihkan dindingnya. Yang lain jangan khawatir tidak kebagian, masih ada masing-masing dua toilet dari tiap lantai gedung ini. Silakan ambil peralatannya satu per satu dan mulai praktiknya.”

“Haaaaaahhhh???!!!”

***

Dulunya saya kira materi yang akan diajarkan di sekolah perhotelan itu hanya berupa rangkaian service excellent dan kegiatan seputar dapur yang biasanya ada agenda masak-memasak. Setelah belajar di sekolah khusus ini, saya baru sadar dunia perhotelan yang sekilas saya lihat itu punya banyak bagian yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Secara umum, bagian-bagian tersebut dibagi menjadi enam divisi, yaitu Sales, Room atau kamar yang masih dibagi menjadi Front Office dan Housekeeping, Food and Beverage, Human Resources, Engineering, dan Finance. Kalau mau iseng mengingat-ingat lagi, tiap divisi punya subdivisi dan masing-masing subdivisi ada lagi cabang-cabangnya. Kertas ukuran A3 (dengan font 12), sih, nggak bakalan cukup untuk menggambar organization chart hotel secara keseluruhan, saking banyak dan ruwetnya manajemen hotel itu.

Jadi, enam divisi besar itulah yang dipelajari setiap hari. Saya kira bakalan mendapat pelajaran yang menyenangkan selayaknya kuliah umum, nggak tahunya setiap hari ada saja pelajaran yang harus dipraktikkan. Entah itu praktik mengepel, mencuci baju, membersihkan kamar tidur, hingga memasak. Lah, ini mau kerja di hotel atau mau jadi TKW ke Arab, ya?

Salah seorang teman saya sibuk nyeletuk, “Berarti orang hotel itu babu bersertifikat, dong?”

Kalau dipikir-pikir, iya juga, sih, kerjaannya, kan, hampir sama. Ironis.

Lihat selengkapnya