Blurb
"Aku bisa jelaskan semuanya," cegah Kenan.
Ana berbalik lagi, ia tersenyum getir pada Kinan. "Apa yang harus dijelaskan. Semua sudah jelas, saya dipermainkan."
Ana melepaskan tangannya dengan kasar dan pergi dengan kaki yang begitu tegar. Seseorang yang tengah berlari, muncul dari anak tangga itu menghadang Ana yang ingin turun dan pulang.
"Sebentar, An." Cegah seseorang yang sedang terengah-engah.
Ana menoleh dengan tatapan kecewa. "Aku sedang tidak kambuh dari kelainan Skizofreniaku kan? Bahkan kamu membuat aku sulit membedakan mana yang halusinasi dan mana yang nyata." Jelas Ana sembari mengusap air matanya yang tiba-tiba terjatuh.
"Aku kecewa denganmu, Kenan."
---
Ini adalah cerita tentang seorang gadis yang sulit membedakan mana dunia nyata dan dunia fiksi. Ia ingin sekali berhenti berkelana di dunia fiksi namun kehidupannya sangat bergantung pada itu. Untungnya, ia menemukan seorang pria yang sejauh ini berhasil menjadi penangkalnya.