Surat untuk ibuku tercinta, Sang Bulan Purnama
Hai bu,
Ini aku, Bintang, anakmu.
Apa kabar bu?
Rasanya tak wajar aku bertanya hal ini.
Aku tau kau tak pernah baik-baik saja sejak hari itu, di hari kepergianku.
Bisa kubayangkan kau bersama ayah dan juga Langit, adikku pasti terus mencariku.
Mencari kemana saja.
Hingga akhirnya kalian tak berhasil menemukan keberadaanku.
Bisa ku bayangkan lagi, deraian air matamu yang terus mengalir.
Untaian doamu yang terus kau panjatkan pada Sang Kuasa, untuk meminta keselamatanku.
Harapan kecil di hatimu yang terus kau pupuk, berharap aku akan kembali suatu hari nanti.
Maaf Bu, aku tak bisa kembali. Bukan aku tak mau. Tapi inilah jalan hidupku.
Tak pernah sekalipun aku menyesalinya.