Hujan dan Kenangan

Kaia Sari
Chapter #3

Supermarket

"Ayra, kamu pergi ke supermarket ya, stok makanan kita sudah habis," ucap Tiara mendekati putrinya yang tengah asyik menonton TV.

"Yahh..... Mak kan biasanya belanja ke pasar kenapa gak besok aja Mak pergi? Kenapa harus belanja ke supermarket lagi?" protes Ayra menolak keras permintaan Tiara. 

"Besok Mak gak sempat belanja ke pasar sayang, Mak harus ke butik besok dan Alhamdulillah banyak pesanan jadi satu harian Mak bakal di butik terus dan Mak minta kamu ke supermarket untuk belanja biar besok Mak bisa masak atau kalian mau makan mie instan aja?"

"Iya Mak, mending mie instan aja lebih praktis dan enak."

"Awas aja kalau kalian makan mie instan, itu gak sehat. Udah sana pergi ke supermarket nanti kemalaman."

Ayra bejalan dengan langkah berat menuruti permintaan Tiara yang menginginkannya belanja ke supermarket. Ia mengenakan sweater hijau lumut senada dengan jilbab yang dikenakannya, Ayra melajukan motor maticnya dengan kecepatan sedang. 

****

Ayra telah sampai di supermarket, terlihat barang-barang yang sudah dilabeli harga di sana. Ia melihat list daftar belanjaan dan memegang sebuah pulpen di tangan kanan untuk diberi tanda centang pada barang yang sudah masuk dalam troli. 

Ayra sudah mencentang semua daftar list belanja yang berarti ia siap untuk pulang. Namun ia mampir terlebih dahulu ke lorong jajanan dan shack ringan, mengambil beberapa snack kesukaannya, tak lupa pula ia mengambil beberapa cokelat untuk adiknya. Kini, Ayra siap membayar ke kasir.

"Ahhh....iya hampir lupa, aku belum ambil susu kedelai," Ayra menepuk jidatnya dan mengambil beberapa susu kedelai beraneka rasa dan memasukkannya ke dalam troli yang sudah penuh. 

Ayra sampai di kasir, ia membantu memindahkan barang belanjaan dari troli untuk di scan oleh petugas kasir. Ayra tidak ingin salah lagi seperti beberapa waktu yang lalu. Ia kembali mengecek apakah semua keperluan yang dibutuhkan Maknya telah masuk ke dalam troli atau belum. 

"Oke sudah semuanya, jadi totalnya berapa Mbak?" tanya Ayra pada petugas kasir sembari mengambil uang dari dalam dompet.

"Totalnya Rp. 173.000."

"Ini Mbak uangnya," Ayra menyerahkan uang seratus ribu dua lembar pada petugas kasir tersebut dan Ayra langsung melotot tajam melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Aziel! Kenapa ada di sini?" pekik Ayra kaget melihat El yang kini berada dihadapannya. 

"Aku kerja paruh waktu di sini," jawab El singkat. 

Lihat selengkapnya