Ayra memasuki toko buku dengan hati riang, hari ini ia berencana untuk membeli beberapa buku referensi belajar dan novel yang sudah lama di tunggu-tunggu. Ia berjalan memilih-milih novel mana yang akan di beli selain novel yang masuk dalam list daftar belanjaan. Ayra berniat mengambil salah satu novel bergenre fantasi action yang menarik perhatiannya. Dia sedikit berjinjit menggapai novel yang ingin diraihnya namun nihil, Ayra sama sekali tidak dapat meraihnya.
Tap!
Seseorang di belakangnya meraih novel tersebut. Ayra berbalik melihat siapa yang telah mengambil novelnya namun cowok itu berlalu begitu saja. Cowok tersebut berjalan sedikit menjauh dari tempatnya berdiri. Ayra mengikuti langkah cowok itu yang terlihat familiar dari belakang.
"Maaf, boleh saya lihat sebentar novel itu?" Ayra berseru sedikit ragu.
"Di rak sana masih banyak novel dengan judul yang sama, kenapa harus melihat novel yang saya pegang?" seru cowok tersebut tampak tidak senang sebelum menoleh pada Ayra yang mengganggu ketenangannya.
"Lohhh.... Aziel!" pekik Ayra kaget begitu mengetahui bahwa cowok yang mengambil novel yang diinginkannya adalah El.
"Ternyata kamu Ray, akhir-akhir ini kita sering ketemu ya?"
"Iya, tapi kali ini gak hujan, tidak seperti kemarin-kemarin. Tapi ngeselin juga ya kau El, kata-katanya itu loh."
"Aku pikir orang asing, masa tiba-tiba mau lihat novel yang aku pegang, di rak sana masih banyak kan?"
"Banyak sih, cuma akunya gak sampai menggapai rak, terlalu tinggi," komentar Ayra memasang wajah cemberut sebelum mengambil novel yang ada di tangan El.
"Raknya yang terlalu tinggi atau kamunya yang terlalu pendek?" ejek El menyikut Ayra.
"Isshhh....aku gak pendek tau. Kau ngeselin juga ya El lama-lama."