Tiba di parkiran terdengar suara memanggilnya. Dewanti menghentikan langkahnya. Ketika menengok, ternyata seorang pria beralis tebal dengan rambut menutupi kedua telinganya sedang berjalan ke arahnya. Sementara kedua tangannya disembunyikan di belakang punggung. Melihat itu, Bu Nining dan Pak Jovan tersenyum sambil terus berlalu menuju mobil.
“Arya! Sejak kapan di sini?” tanya Dewanti segera ketika Arya sudah berada di dekatnya.
Arya tersenyum. “Sejak tadi. Aku sengaja datang untukmu,” jawabnya tenang. Senyumnya pun selalu mekar.
Dewanti pun tersenyum. “Itu apa?” tanya Dewanti memandang tangan Arya yang tersembunyi di balik pungung.
“Tebak!”