Hari bergulir di atas perkampungan orang-orang Mualang yang dipimpin oleh Macan Uwi’ dengan cukup lambat. Semua orang kampung begitu penasaran dengan cerita sosok laki-laki asing yang mendadak bangkit kembali tersebut.
Sudah banyak cerita tentang orang yang mati suri kemudian kembali hidup, tetapi mereka belum pernah mengetahui dan mengalaminya langsung. Kalaupun ada, menurut cerita, orang tersebut biasanya hanya bertahan sebentar saja sebelum kembali tidur untuk berangkat ke alam baka.
Laki-laki berkalung sepasang ayam jantan sabung itu merupakan sebuah cerita sendiri yang berbeda dan luar biasa. Sewaktu di temukan tersangkut di pukat ikan, wajahnya saja terendam ke dalam air, entah untuk berapa lama. Kulitnya telah memucat dan tubuhnya juga sudah mulai menggembung di beberapa bagian.
Manok Sabong memindai sekeliling. Beberapa wajah memandangnya dengan raut campur aduk. Serentetan garis wajah dan raut penasaran, takut dan curiga, prihatin dan kasihan, bahkan juga ada secercah rasa senang di sana.
“Terima kasih telah menolong sahaya. Siapapun kalian, sahaya tidak akan melupakan jasa-jasa yang telah membantu sahaya kembali ke dalam dunia kehidupan,” ujar Manok Sabong.
Orang-orang di sekelilingnya menanggapi kata-kata yang keluar dari mulut laki-laki asing itu dengan “Uh …”, dan “Ah …”.
“Ah, dia teah mampu berbicara ternyata. Puja dewa,” ujar Kasekak Busong sang tetua.
“Bahasa apa yang ia gunakan? Engkau yang lebih dahulu hidup di dunia ini dan sudah makan asam garam, apakah pernah mendengarnya?” tanya Macan Uwi’ kepada Kasekak Busong.
Kasekak Busong mengenyit. “Hai, pemuda. Bahasa apa yang engkau gunakan? Darimana asalmu dan bagaimana kisahnya bisa sampai mendapatkan kemalangan yang sedemikian rupa?” tanya Kasekak Busong kepada Manok Sabong.
Kini, Manok Sabong yang mengernyit. “Ampuni sahaya, Tuan. Sahaya tak memahami apa yang Tuan ucapkan. Apakah itu berarti Tuan-Tuan sekalian adalah penduduk asli pulau ini?”
Kasekak Busong memalingkan wajah ke arah Macan Uwi’. “Aku tak memahami kata-katanya. Sungguh, pemuda ini berasal dari dunia yang berbeda.”