Jalanan padat di penuhi oleh lalu lalang aktivitas manusia. Mulai dari pejalan kaki, pedagang-pedagang yang berseliweran kesana kemari, juga berbagai jenis kendaraan memadati jalan raya.
Gadis berkulit putih itu kembali menancapkan pedal gas motornya, usai lampu merah bergulir ke hijau. Ia melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi di antara kepadatan kendaraan jalan raya.
"Kak, pelan-pelan aja." Kata Kinan yang duduk di belakang Cheryl. Suaranya lantang agar terdengar jelas di tengah-tengah kebisingan jalanan.
Sementara, Cheryl berambut pirang itu tak merespon. Ia terus melajukan motornya dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi, seolah tak mendengar suara sang adik di belakangnya.
"Kak Cheryl, aku takut Kak. Gimana kalau terjadi apa-apa. Pelan aja, Kak ... yang penting nyampe."
"Aduuuuuuh ... Kinan. Lo tuh berisik banget tahu, gak?!" Protes Cheryl menatap gadis itu dari kaca spion motornya. "Gue telat juga gara-gara siapa? Itu semua gara-gara lo! Andai aja kalau gue gak nunggu lo buat berangkat bareng demi permintaan Ibu. Gue pasti sekarang udah tiba di sekolah!" Cecarnya. "Lo tahu kan ini hari pertama kita ospek!"
Kemudian, Cheryl menyalakan lampu sein kiri lalu menepikan motornya di bahu jalan.