Destiny

Janis Etania
Chapter #3

Destiny Part 2

Beberapa pria berjas hitam, menundukkan kepala, tidak berani menatap wanita yang ada di hadapan mereka, menatap mereka semua dengan tajam. Tatapan wanita itu menunjukkan betapa murkanya dia karena mereka tidak berhasil menjalankan tugas mereka. Wanita itu berjalan maju mendekati pemimpin dari beberapa orang tersebut.

"Kau masih belum menemukannya?" tanyanya dengan nada datar.

Pria itu mengangguk. "Maaf Nona, kami sudah berusaha menemukannya bersama kepolisian. Tapi kepolisian sendiri mengatakan, Tuan Alex sudah meninggal, hanya saja mayatnya entah berada dimana."

“Dia tidak mungkin meninggal! Kakakku Alex, dia baik-baik saja!” Mendengar teriakan dari wanita itu, kepala semua orang itu kembali menunduk. “Aku hanya meminta kalia mencarinya, tapi kalian tidak berhasil, lalu mengatakan kalau dia sudah meninggal. Kalian benar-benar tidak becus! Kalian mau kupecat, hah?!”

“Tidak, Nona Sophia, kami minta maaf. Kami akan berusaha lagi, mencari Tuan Alex.”

Christian Sophia, itulah nama wanita berumur 21 tahun, adik dari Christian Alex Wijaya yang berumur 24 tahun. Sophia mengepalkan tangannya, lalu menghembuskan napas kasar. “Cepat cari lagi kakak---“

“Sophia.”

Sophia berhenti bicara dan memandang ke arah pintu. “Justin..”

Pria yang dipanggil ‘Justin’ itu mengangguk pelan, kemudian berjalan ke arah Sophia. Justin Wilson, itulah nama lengkap Justin, kekasih Sophia sejak 1 tahun lalu. Justin memandang beberapa pria itu dan menyuruhnya keluar, setelah semua pria itu keluar, dia memeluk Sophia yang punggungnya mulai bergetar pelan.

“Sekarang menangis saja, sudah tidak ada orang.”

Tak lama, Justin mendengar isak tangis keluar dari bibir Sophia, Justin memeluknya semakin erat. Dia tahu Sophia tidak mau menangis di hadapan orang lain karena tidak mau terlihat lemah. Dia benar-benar terbuka di hadapan Justin dan keluarganya. Tadi dia benar-benar mau menangis, untung saja Justin datang, dia langsung menangis sejadi-jadinya.

“Justin.. Di-Dia bilang Kakak sudah meninggal, dia salah kan? Pasti Kakak masih hidup,” ucap Sophia ditengah isakan tangisnya.

Justin mengigit bibir bagian dalamnya. “Maaf sayang, aku tidak tahu. Kepolisian sudah datang ke ke TKP dan tidak ditemukan apapun, kejadian itu terjadi pada malam hari, jalanan sepi, warga di pagi hari hanya menemukan mobil yang sudah tergeletak dengan truk. Tapi tidak ada pengemudinya, lokasi itu berdekatan dengan jembatan, ada yang mengatakan mungkin saja Alex terlempar disana dan hilang karena arus air.”

“Mobilnya sudah terbalk, sangat kecil kemungkinannya untuk hidup juga sayang. Mobil truk itu setelah diselidiki, pintunya terbuka, jadi kemungkinan besar, pengemudi truk itu sempat melompat sebelum kecelakaan terjadi. Alex tidak sempat.”

“Tidak mungkin! Alex masih hidup!”

“Iya sayang, jika memang Alex masih hidup, kita akan segera bertemu dengannya.” Setidaknya hanya itu yang bisa dikatakan Justin untuk menenangkan kekasihnya.

Justin memeluk Sophia semakin erat ketika isakan Sophia semakin keras. "DImana dia?"

--Destiny Part 2--

“Nona Daisy, selamat datang di salon kami,” sapa salah satu pekerja di salon itu. Daisy melemparkan senyumnya, kemudian mengajak Alex duduk di salah satu kursi. “Ini suami anda? Saya mendengar dari teman-teman saya. Suami anda juga buta kan?”

Lihat selengkapnya