Sophia melebarkan matanya, ketika melihat sosok Alex yang berdiri dengan nampan yang dia pegang. Justin juga ikut terkejut. Tapi tak lama, dia menetralkan wajahnya menjadi terlihat biasa ssaja. "Oh.. Dia ternyata Alex? Salam kenal," ucap Sophia sembari tersenyum dan membungkukkan sedikit tubuhnya.
Daisy yang tadi terkejut, sontak tersadar. Dia langsung menggeleng. "Bukan Sophia! Kau jangan salah paham! Dia bukan Alex yang kumaksud! Sudah kubilang dia tampak menawan. Dia adalah Alex temanku di restoran, bukan tinggal bersamaku," jelas Daisy.
Ya, yang datang bukan Christian Alex Wijaya. Tapi Alex teman di restorannya, Sophia dan Justin sempat terkejut karena tadi Daisy mengatakan Alex tampan dan menawan, tapi Alex ini sangat berbeda dari yang mereka bayangkan sebelumnya. Jadi pantas saja keduanya sangat terkejut, tapi tak lama mereka berusaha menetralkan wajahnya tampak biasa saja.
"Oh.. Aku kira." Sophia tertawa kecil.
"Tidak apa-apa, dia cukup tampan," ucap Justin untuk mencairkan suasana.
Daisy menatap 'Alex' tajam. "Bukan kau yang aku maksud. Kau itu dipanggil Revan. Maksudku Alex yang tinggal bersamaku, dia dimana?"
Ya, Alex yang disini biasanya dipanggil Revan, diambil dari nama panjangnya. Revan Alex Alvaro.
"Oh.. Dia tadi ke toilet, kepanasan."
"Kepanasan?"
Revan mengangguk. "Sudahlah, aku mau pergi. Sampai jumpa."
"O-Oke."
Lalu Revan pergi, meninggalkan Daisy yang tampak bingung. Kenapa Alex terus kepanasan? Apa dia sakit? Daisy menjadi cemas.. Namum lamunannya buyar ketika ada dering telepon, ternyata itu dering telepon dari ponsel Sophia.
Sophia tersenyum tak enak, memgambil ponselnya, menunjukkan nama Tiara, sekretarisnya.
"Maaf. Aku harus mengangkat telepon," ucap Sophia dengan senyuman kaku.
"Ya, angkat saja," ucap Daisy cepat.
Sophia mengangguk, kemudian berdiri, berjalan menjauh, dan mengangkat teleponnya. Selang beberapa menit, telepon itu berakhir dan Sophia kembali dengan wajah lesunya membuat semua orang heran.
"Kenapa sayang?" tanya Justin sambil menghampiri Sophia.
Sophia tersenyum dan menggeleng. "Maaf sekali, aku harus pergi. Ada masalah di kantor, aku harus mengurusnya."
"Ah ya.. Tenang saja. Kau pergilah, lain kali kita bisa bertemu dan aku akan memperkenalkanmu dengan Alex yang kumaksud."
Sophia tersenyum, kemudian mengangguk. "Aku akan menunggu, terima kasih Daisy."
"Iya."
Sophia beralih menatap Aliando. "Sampai jumpa, Al."
Aliando mengangguk. "Sampai jumpa."
Setelahnya dengan berat hati, Sophia pergi darisana, dia terpaksa harus menuju ke restoran ayamnya bersama dengan Justin kekasihnya.