“RENDRA!!”
Alex berteriak ketika dia mendengar suara tembakan itu, artinya Rendra sudah melesatkan tembakannya kepada Daisy, Alex benar-benar akan membunuh Rendra, jika sampai Daisy tertembak dan meninggal. Alex akan membunuhnya! Alex tidak mungkin hanya tinggal diam saja. Rendra, Alex akan mengingatnya dengan baik.
“Angkat tangan, kau sudah dikepung, Tuan Rendra!”
Tapi teriakan itu sontak membuat kening Alex mengeryit, dia sontak membuka mata dan terkejut sekaligus lega menemukan Daisy masih memeluknya dan di pintu gudang mereka yang terbuka, ada polisi yang entah dari kapan datang dan darimana datang. Beberapa polisi sudah menodongkan pistolnya.
Daisy yang mendengar teriakan polisi itu, membuka matanya perlahan, kemudian menoleh dan tersenyum lemah menemukan Jack, Aliando, dan Keira juga berada disana bersama dengan polisi yang merupakan teman Jack. Sekarang Daisy mengakui kalau rencana mereka berhasil dan Jack sudah datang tepat waktu.
Flashback.
“Jack!”
Teriakan panik itu membuat Jack dan Keira lekas menoleh ke tangga dan terkejut menemukan Daisy turun dengan terburu-buru, Aliando yang tadi sedang mengobrol dengan Keira juga ikut heran. Semuanya segera berdiri dari duduknya, memang tadi Daisy di kamar sendiri hanya agar
Jack juga disana. Jack dan Keira juga disana, setelah memberitahu tentang kegelisahannya, ternyata Jack juga memikirkan hal yang sama. Jadi dia tetap disana menemani untuk mengetahui jika ada sesuatu yang salah dan bisa lekas membantu.
“Jack, bantu Alex! Ini bahaya! Di-Dia dan keluarganya disekap di rumah Alex oleh Justin dan Ayahnya!”
“Apa?!”
Sontak semua yang disana berteriak terkejut dan berdiri dari tempatnya. Daisy menangis karena begitu panik membuat mereka yakin kalau itu benar. Sontak Aliando menggeram, tidak menyangka mereka bisa selicik itu.
“Kumohn, lakukan sesuatu Jack. Aku akan segera menemuinya, tapi aku takut mereka akan tetap membunuh keluarga Alex.”
Jack menghela napas kasar. “Baiklah, tenang Nyonya Daisy, aku akan berusaha memikirkan caranya.”
“Tidak ada waktu, aku harus ke ru—“
Ucapan Daisy terhenti ketika ada pesan masuk membuatnya langsung mengalihkan pandangan ke ponselnya, pesan dari nomor yang tidak dikenal dan matanya membulat melihat isinya.
Unknown number:
Jangan memberitahu siapapun, terlebih polisi atau kupastikan Alex kesayanganmu tinggal nyawa.
Daisy yang melihatnya langsung memejamkan mata sembari mengeranh frustasi, dia menangis membat semua orang heran karena tangis Daisy lebih keras dan terisak. Namun hanya Jack yang arah matanya langsung mengarah ke ponsel yang Daisy pegang. Dia menyadari, jika Daisy menangis keras sejak dia memperhatikan ponselnya tadi
“Kak Daisy, ada apa?” tanya Aliando cemas, begitupula dengan Keira. Namun Daisy tak menjawab.
Jack lekas mengambil ponsel Daisy, karena dia yakin ada sesuatu disana. Jack sekeetika mengerti kenapa Daisy menangis lebih keras setelah membaca pesan itu. Aliando yang heran, akhirnya ikut melihat dan menjadi geram melihatnya. “Hei, kenapa dia bisanya hanya mengancam?! Dasar licik!” marah Aliando.
“Hiks, sekarang kita harus bagaimana?” tanya Daisy sambil terisak.
Padahal biasanya dia dapat memikirkan cara dengan begitu cepat. Tapi sekarang dia seakan tidak bisa memikirkan apapun selain keselamatan Alex dan keluarganya saat ini. Jack berpikir beberapa saat, tak butuh waktu lama rencana itu terlintas di otak Jack membuat mata Jack membulat dan dia langsung tersenyum.
“Nyonya Daisy, saya mendapatkan ide!” ucapnya membuat semua orang langsung menoleh ke arahnya.
Dasiy langsung melebarkan senyum dan menghapus air matanya. “Apa?! Apa rencananya Jack?”
“Nyonya, anda ingin datang atau—“
“Aku pasti akan datang!” sela Daisy yang tahu apa yang mau ditanyakan oleh Jack.
Jack mengangguk. “Jadi kau datang saja sendiri seperti yang diinginkan oleh Ayah Justn, aku akan datang nanti agar tidak mengudang kencurigaan, saat datang, Al akan berpura-pura menjadi penganar pizza dan aku akan memukul mereka saat mereka lengah. Lalu aku akan naik ke lanai 3 gudang itu bersama dengan polisi tentunya.”
“Tapi apa nyawa Alex akan terancam?”
Jack menggeleng. “Nyonya Daisy hanya perlu memastikan kau dan semua keluarga Christian baik-baik saja sampai aku datang, mengerti?”
Daisy sontak tersenyum dan mengangguk. “Baiklah!”
Flashback off