Hush Little Baby

Noura Publishing
Chapter #1

Ucapan Terima Kasih

UCAPAN TERIMA KASIH

YOU DON’T KNOW WHAT you’ve got till it’s gone.

Or he. Or she.Saat Mami meninggal dunia, barulah aku sadar apa itu titik terendah sebuah rasa kehilangan. Tidak, novel ini bukan menceritakan kehidupanku bersama mamiku. Namun, entah kenapa, kurasa novel ini takkan rampung bila Mami masih ada menemaniku hingga hari ini. Kemudian, kehadiran putriku, Alinea, menggenapi perasaan kehilangan itu dengan rasa memiliki. Tanpa adanya gadis kecil kesayanganku itu, mungkin aku takkan pernah benar-benar tahu, bahwa menjadi ibu bukanlah perjalanan satu arah yang mudah dilalui. Maka, untuk keduanya, kuhaturkan terima kasih setinggi-tingginya, setulus-tulusnya. Tanpa dua bunga bakung kesayanganku itu, mungkin novel ini hanya terantuk di batas khayalan.

viii Hush Little Baby Untuk Jia Effendie, yang tidak pernah kehilangan kesabaran untuk percaya bahwa aku bisa, terima kasih! Buku-buku pinjamanmu, serta semangatmu, membuatku ikut percaya bahwa tantangan ini bisa rampung. Untuk Teguh Afandi dan Noura Books, terima kasih telah menerimaku menjadi bagian dari keluarga besar kalian. Terima kasih untuk suamiku, Ade Yusuf. Lelaki tenang yang dengan ikhlas dan hebatnya menjadi partnerku dalam rumah tangga. Untuk keluargaku, Bapak Soewignyo dan Yudha Adikuasa, yang makin dekat dan saling menjaga, aku juga mengucapkan terima kasih. Teman-teman tersayangku, sungguh aku benar- benar berterima kasih. Uni Yetti Ka, terima kasih boleh meminjam namamu sebagai salah satu karakter di novel ini. Guntur Alam, Faisal Oddang, dan Emil Amir, terima kasih atas dukungan dan kekonyolan kalian.

Untuk Mbak Ruwi Meita, mentor sekaligus idola, duh bersyukur sekali aku bisa belajar banyak tentang penulisan fiksi darimu. Peluk sayangku untuk kalian semua. Terima kasih juga untuk dr. Olga Leodirista dan dr. Putri Widi Saraswati untuk diskusi mendalam mengenai dunia medis dan kesehatan, terutama tentang baby blues syndrome, postpartum depression, dan postpartum psychosis. Tanpa kalian, novel ini mentah dan lemah tanpa makna.

Selebihnya, terima kasih untuk para ibu di seluruh dunia. Menjadi semesta bagi anakmu dan menjadikan anakmu semesta sungguh perjalanan yang tidak mudah, sekaligus indah. Selamat membaca. []

Lihat selengkapnya