“Jadi, gimana kalau kita makan malam di restoran dekat kantor mu 'Royale Pastry, Jam 07.00 tidak boleh telat'' Sina mengusulkan, kegembiraannya meluap luap menginggapinya
“Ia, ia... dan ia sayang, apapun’’. Huan mengiyakan dan memeluk Sina erat erat, seakan akan tak ingin ia lepaskan, sinapun membalasnya
Sina membawakan tas kerja huan menuju motor yg terpakir di teras rumah dan mengecup jidat istrinya penuh cinta, menstater motornya dan bersiap memakai helm
”Aku mencintaimu sayang” Kata Huan romantis menatap wajah istrinya yang merona merah
“Aku juga, ingat Jangan telat” Ancam Sina pura pura galak.
Hari itu Sina sibuk merapikan rumah, setelah menjadi istri Huan ia memanfaatkan keterampilan merangkai bunga hidup dan menjual bunga yang dititipkan di toko toko langganannya, huan adalah suami yang mensupport semua hobi dan idenya yang positif. Hari sudah mulai sore, ia pun bersiap siap berdandan cantik, mengenakan baju terbaiknya, baju gaun panjang berwana merah dengan potongan pas ditubuh dihias manik manik diselangi sulaman kerajinan tangan berbentuk bunga matahari. Sina terlihat sangat cantik. Sina berkaca berkali kali memastikan dirinya tampak sempurna didepan Huan. Akhirnya Sina sampai jam 06.30 direstoran, ia ingin ontime kencan dengan suaminya kali ini, sesekali ia mengambil bedak kaca rias takut riasannya luntur.
Dilain tempat Huan terlihat tergesa gesa, jam sudah menunjukan jam 07.00 kurang 10 menit, Tambahan mendadak rapat kantor satu jam membuatnya gagal membuat surprise. Huan melajukan motornya dengan cepat,’’ sina pasti sudah sampai setengah jam dari waktu janji mereka” ucap huan dalam hati mengenal sifat istrinya.